Kegiatan pembinaan sekaligus motivasi dalam Capacity Building bagi juru parkir (Jukir) diinisiasi Dinas Perhubungan (Dishub) Salatiga ke Yogyakarta akhir pekan lalu, dinilai mantan Wali Kota Yuliyanto upaya dugaan memobilisasi menjelang Pemilu 2024.
- KPU Salatiga Libatkan Tenaga Disabilitas untuk Pelipatan Surat Suara
- Gubernur Ganjar Ajak Perangkat Desa Sejahterakan Warga Lewat Program Padat Karya
- Struktur Ranting dan PAC Gerindra Kompak Usung Sandung Berkontestasi Di Pilkada Kudus
Baca Juga
"Itu ada dugaan memobilisasi 150 jukir untuk dibawa keluar kota tentunya dibalik itu ada tujuan tertentu," kata Yuliyanto saat menyampaikan pendapatnya kepada RMOLJateng, Senin (27/11).
Ia mengungkapkan, jika kegiatan tersebut hanya dimaksudkan mensejahterakan para pejabat saja bukan buat jukir.
Jukir disebutnya hanya sebagai obyek untuk membuat kegiatan diluar kota saja. Yang mana biayanya tidak sedikit alias pemborosan.
Begitu juga terkait rencana program Kegua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit yang berjanji akan mengupayakan pengadaan BPJS Ketenagakerjaan, Yuliyanto menganggap justru akan menimbulkan ketidakadilan hingga berujung blunder.
"Karena jukir tidak semua juga warga Salatiga, jadi kalau mau dibayar BPJS Ketenagakerjaan akan terjadi ketimpangan. Yang warga Salatiga dibayar, terus yang luar Salatiga tidak bisa dibayar. Jadinya malah gak adil alias blunder," ucapnya.
Jika memang para jukir akan dibiayai BPJS Ketenagakerjaannya mengapa tidak mengandalkan APBD.
"Untuk BPJS Ketenagakerjaan jukir tinggal dibayar pakai APBD selesai, tinggal punya anggaran apa gak? Itu saja persoalannya. Wong sekarang PAD Kota salatiga minus dan bila dibandingkan se Jawa Tengah ranking 1, Ranking 1 terkecil se-Jateng.
Berarti kalo sampai PAD saja sekarang kecil terus apa yang dikerjakan Penjabat Wali Kota Salatiga selama 1,5 tahun di Salatiga," beber Yuliyanto.
Ia menyinggung sejumlah pihak pengambilan kenijakan dapat memutar otak bagaiamana meningkatkan potensi daerah.
"Mestinya 'kudu' mikir dan putar otak bagaimana untuk meningkatkan potensi peningkatan PAD. Kok justru kegiatan ke Yogyakarta yang menghamburkan anggaran saja. Tidak tepat sasaran," tegasnya.
Sebelumnya, Dishub Salatiga mengajak 150 Jukir se-Salatiga ke Yogyakarta dalam rangka pembinaan sekaligus motivasi dalam Capacity Building bagi Jukir. Kegiatan ini juga melibatkan staf Dishub Salatiga.
- Putusan MK Bikin Kacau Tahapan Pemilu
- Shalawat Kebangsaan untuk Jaga Kondusitifas dan Doa Kemenangan Ganjar-Mahfud
- Dianggap Tak Lolos, Bakal Cabup Tegal Mumin Ajukan Sengketa Pilkada Tegal 2024 ke Bawaslu