Komisi Pemilihan Umum Salatiga melibatkan tenaga disabilitas, ibu rumah tangga, tenaga buruh harian dan mahasiswa untuk melipat kertas suara pada hari pertama, Senin (8/1).
- Walikota Semarang Dampingi Beberapa Tokoh Kunjungi Monumen Pancasila
- Tenaga Ahli Utama KSP: Pengesahan KUHP Bukan untuk Membunuh Demokrasi
- Arief Rohman Ajak Eks PMII Bangun Blora
Baca Juga
Komisi KPU Salatiga Divisi Perencana Data dan Informasi, Jalal Pambudi mengatakan, tenaga pelipat dan sortir surat suara ini melibatkan sekitar 75 orang.
"Di samping itu di dalamnya juga terlibat sekitar 7 hingga 8 orang tenaga dari kelompok disabilitas," kata Jalal Pambudi ditemui di Gudang KPU Salatiga.
Waktu pelipatan surat suara sesuai dengan kesepakatan yakni jam kerja antara pukul 08.00 - 16.00 WIB. Dalam kegiatan tersebut ada jeda satu jam untuk istirahat.
Terkait honor, Jalal menjelaskan telah ada ketentuannya antara Rp200-300.
"Dalam pelaksanaannya khususnya pengawasan selama proses sortir dan pelipatan ini, kami melibatkan pengawas termasuk Bawaslu, kepolisian hingga TNI. Jadi harapan kita benar-benar sesuai dengan ketentuan yang ada dan belajar dengan aman dan lancar," ungkap dia.
Dia menyebutkan, tidak ada target waktu tertentu karena surat suara datang secara bertahap.
Seorang ibu rumah tangga, Tiwi mengaku, bersedia menjadi tenaga pelipatan dan sortir surat suara untuk mengisi kekosongan.
"Kesibukan lain warungan saja. Saya ketua kelompok, satu kelompok empat orang," kata Tiwi (47), seorang IRT warga Salatiga.
Rencananya pelipatan dan sortir surat suara keseluruhan berlangsung lima hari ke depan untuk lima jenis surat suara.
- KPU Siap Laksanakan Tahapan Pemilu 2024
- AKBP Jerrol HY Kumontoy: Siap All Out Amankan Pilkada Karanganyar
- Gegara Ahadi, KPU Jepara Gelar PSU di TPS Demaan