Pemerintah Siap Gelontorkan Rp32 Miliar untuk Rehab Gereja Blenduk

Gereja Blenduk. Dicky Aditya/RMOLJateng 
Gereja Blenduk. Dicky Aditya/RMOLJateng 

Gereja Blenduk merupakan ikon pariwisata Kota Semarang. Bangunan ini merupakan peninggalan kolonial Belanda dan sudah berusia ratusan tahun.


Statusnya yang merupakan tinggalan sejarah dan menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi, membuat Pemerintah Pusat siap menggelontorkan dana Rp32 miliar dari APBN untuk rehabilitasi. Program rehabilitasi ini ditangani langsung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Wing Wiyarso mengatakan, renovasi Gereja Blenduk tidak akan merubah arsitektur aslinya, tetap mempertahankan nilai sejarah sejak zaman kolonial. 

Program revitalisasi Kementerian PUPR itu melibatkan tim ahli sejarah dan arsitektur, mereka melakukan riset di dalam perencanaan rehabilitasi untuk menentukan kira-kira rencana konstruksi nantinya. 

"Rehabilitasi Gereja Blenduk dari Kementerian PUPR, termasuk plan model gambaran hasil perbaikannya direncanakan pusat semuanya," kata Wing, Minggu (26/5). 

Rehabilitasi Gereja Blenduk sudah dimulai, di depannya, kini telah di pagar keliling, dan nampak dari luar para pekerja telah melakukan perbaikan bangunan. 

Informasi sejarah didapatkan, Gereja Blenduk dibangun pada 1753. Arsitektur bangunannya sendiri sudah direnovasi besar-besaran di tahun 1894-1895

Hasil renovasi itulah, menjadikan arsitektur Gereja Blenduk jadi seperti saat ini memiliki atap gaya arsitektur neo-klasik dan jadi ciri khas hingga sekarang.

Bentuk kubah atapnya akhirnya dijuluki "Blenduk", dari sebutan masyarakat diambil berdasar istilah di dalam bahasa Jawa, artinya menggunung atau oval. 

Zaman sekarang, anggapan Gereja Blenduk sebagai tempat ibadah mulai terlupakan, tetapi terkenal jadi landmark ikon wisata Kota Semarang.

Wisatawan domestik maupun mancanegara rata-rata tertarik datang berwisata ke Semarang demi menikmati keindahan Kota Lama serta demi dapat mengabadikan momen kunjungan liburan, latarnya Gereja Blenduk.