Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinparpora) kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso menyebut sekitar Rp 250 juta hilang sejak Pemberlakuaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
- Penyuluh Pertanian Batang Gelar Baksos Hingga Jual Pangan Murah
- El Nino Berpotensi Bikin Ribuan Hektare Sawah di Batang Kekeringan
- DPMPTSP Batang Ajak 30 UMKM Lengkapi Sertifikasi Halal dan BPOM
Baca Juga
Angka itu adalah potensi pendapatan asli daerah (PA) pemkab Batang dari retribusi wisata.
"Sekitar segitu karena dalam satu bulan, perolehan PAD retribusi wisata di kisaran Rp 200 juta, sekarang ini PPKM hampir 1,5 bulan," katanya ditemui di pendopo pemkab Batang, Selasa (17/8).
Pria berkacamata itu juga menyebut ada penurunan target PAD dari sektor pariwisata.
Sebelum PPKM, target PAD sektor pariwisata Rp 3,3 miliar, setelah rekonsiliasi menjadi Rp 2,175 miliar.
"Hingga pertengahan tahun, PAD sudah mencapai Rp 1,5 miliar. Semoga bisa tercapai di sisa waktu ini," katanya.
Wahyu juga berharap ada penurunan level PPKM di Kabupaten Batang.
Jika Kabupaten Batang masuk level 2, maka tempat wisata bisa buka.
"Harapan kami level segera turun karena pelaku usaha pariwisata keadannya cukup memprihatinkan," tuturnya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan hingga kini tempat wisata masih tutup karena Batang masuk level 3.
- Pemkab Batang Bersama UNDIP Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan Seksual
- Pemkab Batang Buka Kesempatan Produk UMKM Dikenal Wisatawan
- Bupati Batang: Arus Mudik Masih Kondusif, Pos Kesehatan Butuh Pendingin Ruangan