Pemkot Optimalkan Potensi Seni dan Budaya di Semarang

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berupaya memaksimalkan potensi seni dan budaya yang ada di ibu kota Jawa Tengah, untuk dapat membangkitkan aktivitas perekonomian sebagai kota wisata.


Hal tersebut salah satunya diwujudkan melalui pembangunan sebuah gedung pertunjukan berkonsep teater, dilengkapi dengan sistem audio serta pencahayaan yang representatif di kawasan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Kota Semarang.

Pelaku seni dan budaya pun dapat terlibat aktif dalam meningkatkan daya tarik Kota Semarang dengan kehadiran gedung pertunjukkan yang nyaman. 

Hendi, biasa akrab disapa Wali Kota Semarang menekankan, transformasi ibu kota Jawa Tengah sebagai kota wisata tak hanya fokus dalam peningkatan estetika kota saja, tetapi juga pengembangan potensi seni dan budaya.

"Fasilitas untuk pelaku seni dan budaya yang terbuka kita sudah ada beberapa, seperti Taman Indonesia Kaya atau Plaza Kandri. Sedangkan untuk yang di TBRS ini konsepnya indoor teater, lengkap dengan lighting dan sound system," tutur Hendi.

Sementara itu, Kepala Dinas Penataan Ruang Kota Semarang, Mohamad Irwansyah menyebutkan, pembangunan gedung pertunjukan di kawasan TBRS dikerjakan dalam dua tahap. Pada tahap 1 di tahun 2021 pembangunan difokuskan pada pekerjaan struktur bangunan, serta untuk tahap 2 di tahun 2022 akan dilanjutkan untuk penggarapan arsitektural bangunan dan mechanical electrical.

Untuk area pertunjukan pada gedung yang dibangun tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu gedung teater dengan kapasitas 500 penonton duduk, dan lantai dasar untuk pertunjukan komunal dengan kapasitas 800 penonton berdiri. Pembangunan gedung teater juga direncanakan telah dilengkapi dengan kursi penonton, pendingin udara, serta sistem audio dan pencahayaan untuk menunjang pagelaran pertunjukan. 

"Untuk pembangunan tahun ini adalah tahap 1, dan hari ini progresnya sudah mencapai 41%, yang targetnya sendiri selesai di bulan Desember," terang Irwansyah.