Pemkot Semarang Akan Kembangkan Wisata Religi

Pengembangan wisata religi di Kota Semarang terus dikembangkan dengan berbagai konsep. Salah satunya adalah pembangunan fasilitas serta infrastruktur di makam KH Sholeh Darat yang berada di komplek TPU Bergota.


Pengembangan wisata religi di Kota Semarang terus dikembangkan dengan berbagai konsep. Salah satunya adalah pembangunan fasilitas serta infrastruktur di makam KH Sholeh Darat yang berada di komplek TPU Bergota.

Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Murni Ediati mengatakan jika selama ini pengembangan wisata religi di kota Semarang masih kurang tersentuh, padahal ada banyak potensi yang bisa dikembangkan.

"Selama ini perhatian untuk wisata religi khususnya makam tokoh-tokoh agama di Semarang ini kesannya kurang. Pak Wali Kota ingin wisata religi di Semarang itu dikembangkan. Seperti Sunan Kalijaga di Kabupaten Demak, Sunan Muria di Kabupaten Kudus, dan lain-lain," katanya Jumat (21/5).

Selain makam KH Sholeh Darat dan Sunan Pandanaran, masih banyak lagi makam tokoh agama di Kota Semarang yang bisa dikembangkan untuk wisata religi.

"Ada banyak sekali makam tokoh-tokoh. Di TPU Bergota bahkan setidaknya ada 16 makam yang ramai peziarah. Nah itu akan bagus bila fasilitas dapat dibangun untuk menunjang wisata religi ini," bebernya.

Pihak Disperkim yang memiliki wewenang dalam pembangunan fasilitas seperti pendopo, gerbang, hingga jalan juga akan tetap berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).

Bahkan pihaknya juga ingin wisata religi ini juga bisa terintegrasi antar satu makam dan lainnya.

Kepala Disperkim, Ali, menambahkan, pihaknya sudah meminta masukan para tokoh agama yang ada, terkait dengan bagaimana semestinya pembangunan fasilitas yang memadai untuk para peziarah.

Apalagi jarak antar makam di TPU Bergota sudah sangat sempit, yang membutuhkan pembangunan akses jalan yang nyaman untuk para peziarah nantinya.

"Kami meminta masukan pada tokoh agama. Apakah nantinya akses jalan itu di atas tanah ataukah bisa menggunakan teknologi eskalator. Kami meminta masukan dan menunggu keputusannya," tandas Ali.