Pemkot Semarang Harap Aplikasi Srikandi Bisa Pangkas APBD Kearsipan

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan sosialisasi penerapan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi). Sosialisasi diberikan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) hingga ke tingkat kecamatan.


Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kota Semarang, Endang Sarwiningsih Setyawulan mengatakan, sebelumnya sudah memiliki aplikasi untuk mempermudah dalam pencatatan arsip melalui e-surat. Namun begitu, e-surat hanya bisa digunakan di lingkungan internal Pemkot Semarang saja dan tidak terintegrasi ke pemerintah pusat maupun pemda lainnya.

Aplikasi Srikandi, lanjut dia, diharapkan akan mempermudah mengarsipkan data-data hingga surat-menyurat dari masing-masing pemerintah daerah hingga ke pemerintah pusat melalui satu aplikasi. 

Bahkan Endang menyebut, aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan jadwal retensi arsip (JRA). Aplikasi akan mengklasifikasikan arsip-arsip dinamis hingga arsip harus dipisahkan karena umur ekonomis sudah habis.

"Melalui aplikasi Srikandi ini diharapkan kita bisa menghemat APBD. Karena pengarsipan secara manual ini kan sangat membutuhkan banyak ruang fisik untuk penyimpanan dan itu butuh anggaran besar, dengan Srikandi kan menjadi paperless," kata Endang dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) di Ruang Loka Krida, Gedung Moch Ichsan lantai 8, Balaikota Semarang, Senin (9/1).

Kegiatan ini bertujuan agar semua OPD paham dalam mengelola kearsipan menggunakan aplikasi. Peserta yang mengikuti bimtek terdiri atas perwakilan atau sekretaris 34 dinas dan 16 kecamatan dengan jumlah 100 peserta.

Endang mengatakan, sosialisasi dan pelatihan diberikan kepada masing-masing OPD sudah diadakan sejak bulan Agustus 2022. Harapannya semakin masifnya pelatihan dan sosialisasi maka seluruh ASN dan non ASN di lingkungan Pemkot Semarang bisa memanfaatkan. Sedianya, tahun 2024 pemerintah daerah di seluruh Indonesia sudah menggunakan aplikasi Srikandi untuk masalah kearsipan.

Selain itu, jika ada pergantian pejabat pada suatu OPD, pejabat pengganti tidak perlu bingung untuk mencari arsip lama atau tidak perlu khawatir jika arsip akan hilang. Pasalnya semua arsip telah terintegrasi melalui digitalisasi pada sebuah aplikasi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengharapkan, aplikasi Srikandi ini menjaga data kearsipan hingga ke generasi selanjutnya.

“Jadi arsip apabila dibangun oleh masing-masing kabupaten/kota dan tidak terintegrasi maka catatan itu hanya akan menjadi catatan di masing-masing kabupaten/kota tapi kalau terintegrasi maka akan membawa bangsa kita semakin besar,” ujar Iswar, usia membuka acara Bimtek Penerapan Aplikasi Srikandi.

Rencananya aplikasi Srikandi ini akan diluncurkan pada 2 Februari 2023.