Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang terus berupaya melakukan optimalisasi pendapatan pajak daerah, salah satunya dengan meminta kawan pajak Bapenda untuk mengoptimalkan potensi pajak daerah yang ada di Kota Semarang.
- Menkomdigi Bisa Pelajari Solusi Praktis Sri Lanka Dalam Pelindungan Anak-Anak Sambil Menunggu Produk Legislatif
- Ramai Dikeluhkan Netizen Di Medsos, Gapura Madukoro Diperbaiki
- Disnakertrans Jateng Bakal Realisasikan Tuntutan Buruh?
Baca Juga
Kepala Bapenda Kota Semarang, Indriyasari mengatakan saat ini ada 327 kawan pajak yang bisa membantu tugas-tugas dari Bapenda yakni pengolahan pendataan dan pemantauan pajak di lapangan.
Sementara status mereka adalah tenaga harian lepas Bapenda yang dikontrak secara berkala.
"Kontraknya per tiga bulan. Kami evaluasi, kalau masih membutuhkan, kami pertahankan. Mereka mendapat uang transport," kata Iin, sapaan akrabnya, Jumat (17/2).
Sementara untuk sistem kerjanya, tim dari kawan pajak ini akan langsung terjun di 10 sampai 15 lokasi.
Mereka bertugas mendata potensi yang ada dan juga mengecek apakah pajaknya sudah masuk atau belum. Mereka akan mendata dan memantau hingga 11 mata pajak daerah.
"Misal, di restoran sampai penungguan berapa jumlah pengunjung yang ada apakah transaksi sudah sesuai atau belum. Mereka hanya membantu. Eksekusi di Bapenda. Karena sebentar lagi kami mengedarkan PBB, kami fokus ke PBB dulu," terangnya.
Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mendorong kepada kawan pajak untuk bisa lebih jeli melihat peluang-peluang pendapatan daerah yang ada di Kota Semarang. Hal tersebut disampaikan saat pembekalan di Ruang Lokakrida, Balaikota Semarang.
“Kami berharap mereka paham tidak hanya pajak tapi juga retribusi, bisa mengusulkan ke Bapenda jika ada peluang yang belum tergali,” jelas Ita, sapaan akrabnya.
Ita menyebut kawan pajak juga bisa menjadi agen informasi yang bertugas meluruskan isu-isu yang tidak sesuai fakta tentang pajak daerah maupun program milik Pemkot Semarang.
"Kami harap dengan adanya kawan pajak target-target tercapai. Pencapaian tahun lalu pendapatan asli daerah sebesar 100,44 persen. Ada sekitar 2,533 triliun. Pada 2023, kami harap bisa mencapai 2,8 triliun," paparnya.
- Dinporapar Jateng Soroti Gelaran Internasional Di Kota Semarang
- Refleksi Akhir Tahun: Konsistensi TVRI Menjaga Spirit NKRI dan Demokrasi
- Puncak Bonus Demografi Indonesia Sudah Tercapai, Namun Persiapan Generasi Emas Belum Maksimal