Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menerima sekaligus langsung menyalurkan bantuan dari berbagai CSR untuk para warga terdampak banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di Kota Semarang.
- Mbak Ita Optimistis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun
- Harga Beras Merangkak Naik, Wali Kota Semarang Minta 'Garang Asem' Digencarkan
- Sidak Reservoir PDAM, Wali Kota Semarang Sebut Persediaan Air Cukup Sampai Desember
Baca Juga
Bantuan tersebut langsung diterima oleh Plt Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu yang sekaligus langsung menyerahkan kepada perwakilan korban banjir di Lobby Walikota Semarang, Kamis (19/1).
Salah satu bantuannya adalah paket perlengkapan sekolah mulai dari seragam, alat tulis hingga sepatu bagi anak-anak yang menjadi korban banjir. Bantuan berupa paket perlengkapan sekolah senilai Rp 100 juta ini berasal dari ZAP yang merupakan salah saru klinik kecantikan di Kota Semarang.
Selain itu Mercedes Benz Club Indonesia (MBCI) juga menyerahkan bantuan berupa satu ton beras yang nantinya akan dibagikan melalui Dinas Sosial yang memang memiliki data warga terdampak banjir.
“Bantuan dari Zap ini senilai Rp 100 juta, lalu dibelanjakan berupa segaram, tas sekolah, sepatu, alat tulis dan lainnya. Totalnya menjadi 260 paket,” kata Ita.
Bantuan berupa perlengkapan sekolah ini memang yang saat ini diperlukan oleh anak-anak terdampak banjir, karena bantuan sembako dirasa sudah sangat tercukupi. Sementara perlengkapan sekolah dinilai penting karena rata-rata anak terdampak banjir, peralatan sekolahnya rusak akibat terjangan banjir.
“Kalau sembako sudah banyak, jadi kami minta ZAP yang ingin membantu fokus kepada anak usia sekolah, jadi lebih ke seragam dan alat sekolah, salah satunya di Perumahan Dinar Indah Meteseh dan Rowosari,” ungkapnya.
Harapannya dengan pemberian bantuan peralatan sekolah ini, anak-anak bisa kembali bersekolah dengan tenang terlebih saat ini sudah memasuki musim semester baru.
Selain kedua bantuan tersebut, Pemkot juga menerima bantuan dari Yaysan Pancaka Semarang berupa satu ton kue keranjang. Kue khas Tahun Baru Imlek ini nantinya akan disalurkan kepada warga etnis Tionghoa di Kota Semarang yang kurang mampu.
“Alhamdulillah, walaupun banjir sudah surut bantuan terus mengalir. Nanti, akan kami berikan kepada masyarakat. Dinsos saya minta untuk mendata siapa yang masih membutuhkan nanti kami suplai bantuan ini,” tandasnya.
- Mbak Ita Optimistis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun
- Harga Beras Merangkak Naik, Wali Kota Semarang Minta 'Garang Asem' Digencarkan
- Sidak Reservoir PDAM, Wali Kota Semarang Sebut Persediaan Air Cukup Sampai Desember