Wabah Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah menurun drastis.
- Pembuatan Motor Listrik Purbalingga Dimulai
- Kabar Gembira !!!, Semargres Kembali Digelar Sebulan Penuh
- Dewan Minta Dinas Perdagangan Umumkan Zonasi Kepada Pedagang
Baca Juga
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah hanya sebesar 2,60%.
Pasalnya, lanjut dia, Covid-19 membuat semua target dan rencana yang telah disusun sebelumnya tidak tercapai.
Kalau pertumbuhan ekonomi ya memang begitu, ini mengerikan. Kita sudah tahu soal itu, makanya kami sedang membuat skenario-skenario karena memang tidak terlalu bagus," katanya Ganjar, Selasa (16/6).
Pihaknya telah melakukan revisi total terkait kondisi pertumbuhan ekonomi Jateng. Salah satu cara yang akan digenjot adalah sektor investasi.
Semua yang punya potensi investasi akan kami bantu dan dorong terus. Apalagi, investasi yang bisa menyedot tenaga kerja lebih banyak," terangnya.
Menurutnya, percepatan investasi dirasa paling cepat untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi Jateng. Dirinya bersyukur, dalam sejumlah perusahaan besar dari luar negeri berencana berinvestasi ke Jateng dalam waktu dekat.
Kemarin-kemarin masih ada investasi di kawasan industri. Masih berjalan dan itu lumayan. Tapi kalai mengharapkan target tercapai, itu pasti tidak mungkin," tegasnya.
Selain mengoptimalkan peluang investasi, Ganjar juga telah mendesain APBD 2021 sebagai APBD Pertolongan.
Beberapa program disiapkan untuk menyelamatkan sejumlah sektor, termasuk pemulihan ekonomi.
APBD 2021 besok kami harapkan lebih banyak didesain agar lebih banyak dikerjakan dengan cara padat karya. Sehingga ini bisa mendongkrak ekonomi," tutupnya.
- DPRD Perintahkan Disdag Edarkan Surat Pembelian Minyak Goreng Menggunakan KTP
- BBM Oktan Rendah Sangat Berisiko Terhadap Mesin
- WOM Finance CSR Renovasi MCK Masjid Al Firdaus Klaten