Pengamat: Debat Bakal Tentukan Pilihan Masyarakat

Pasangan nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, nomor urut 2 bakal saling berhadapan langsung di Debat Perdana yang digelar KPUD Jawa Tengah di MCC Semarang, Rabu (30/10) malam. Dicky Aditya/RMOLJateng
Pasangan nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, nomor urut 2 bakal saling berhadapan langsung di Debat Perdana yang digelar KPUD Jawa Tengah di MCC Semarang, Rabu (30/10) malam. Dicky Aditya/RMOLJateng

Debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah, akan digelar Rabu (30/10) malam di Marina Convention Center (MCC) Semarang. Dua bakal calon, pasangan nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, nomor urut 2, akan saling berhadapan dalam debat mengangkat tema Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik di Jawa Tengah.


Rencananya, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Tengah akan mengadakan debat publik calon gubernur dan wakil gubernur sebanyak 3 kali.  Lalu, kira-kira apakah debat bakal menarik dan bisa menjawab ekspektasi masyarakat akan sosok gubernur dan wakil gubernur idaman Jawa Tengah? 

Menanggapi sisi menarik itu, Pengamat Politik Universitas Diponegoro Dr Teguh Yuwono mengatakan, hasil debat calon akan sangat mempengaruhi signifikan bahkan dapat jadi pedoman masyarakat menentukan pilihannya. Sehingga, debat diharap berlangsung komunikatif dan para calon bisa menunjukkan gagasan-gagasan diusung di dalam acara debat. 

"Kita tentu menunggu hasil di dalam debat dan ingin mendapatkan banyak hal-hal menarik yang dibahas sesuai visi dan misi serta program-program para calon. Tentunya, hasil debat dapat sangat mempengaruhi mindset publik bagaimana melihat konsep dimiliki untuk dibandingkan dalam menentukan pilihan," terang Teguh, Rabu (30/10). 

Publik akan mendapatkan pemahaman secara langsung di dalam debat itu. Debat pertama, menurut Teguh, biasanya akan menarik tetapi antar pasangan berhadapan masih saling mengedepankan ego demi pembuktian diri mereka lebih unggul. 

Oleh karena itu, Teguh berharap, debat meski diwarnai bumbu-bumbu perseteruan dan adu gengsi, semoga tetap menampilkan informasi-informasi konsep gagasan dari kedua calon dalam kepemimpinan Jawa Tengah. Justru dengan itu, masyarakat juga bisa mengambil pemahaman lain sebagai penilaian menentukan pilihan. 

"Meski saling serang pastinya, ada di luar konteks debat bisa dipahami masyarakat sebagai sesuatu bisa jadi penilaian penting menentukan kira-kira besok mau pilih siapa, bisa. Tetapi, kita tentu berharap debat betul-betul memperlihatkan gamblang visi dan misi dari calon nomor urut 1 maupun 2 agar masyarakat punya pemahaman tentang gagasan diusung untuk pemerintahan Jawa Tengah mendatang. Kita tunggu," jelas Dekan Fisip Undip ini.