Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin meyakini analisa intelijen kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka satu putaran bisa jadi kenyataan.
- Hendrar Prihadi: Rekomendasi Keluar, Kita Langsung Gaspol
- Buka Rekrutmen Ulang PPK dan PPS, Segini Kuota Yang Dibutuhkan KPU Kudus
- Ini Cara Jitu Gerindra Salatiga Menangkan Prabowo-Gibran
Baca Juga
Apalagi analisa itu diucapkan Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono.
“Mungkin saja karena dari perspektif intelijen seperti itu bisa menang satu putaran, tunggu rakyat mendukung siapa, ucapan Hendropriyono bisa jadi benar kalau didasarkan pada analisa intelijen A1 yang dimilikinya seperti itu,” kata Ujang saat dikonfirmasi, Kamis (23/11).
Menurutnya, prediksi Guru Besar Ilmu Filsafat Intelijen Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu yang kemudian dipublikasikan ke media merupakan hasil kajian yang serius dan faktual.
Sebab, data yang diperoleh Hendropriyono dari pengamatannya di lapangan dengan sumber informasi yang terverifikasi kebenarannya.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia itu mengatakan, analisa Hendropriyono tidak mudah dibantah. Sebab analisa itu sebab linear dengan temuan hasil survei dari berbagai lembaga-lembaga survei kredibel.
“Kita tahu bahwa Hendropriyono kan 'mbahnya' intelijen. Dia mungkin sudah mengendus, sudah menilai dan menyampaikan ke media bahwa Prabowo-Gibran berpotensi besar untuk menang, bisa jadi seperti itu, bisa jadi kenyataan,” ujarnya.
Lanjut Ujang, meskipun Hendropriyono dikabarkan mendukung capres cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Tetapi secara objektif menyampaikan fakta bahwa Prabowo dan Gibran lebih unggul.
“Saya tidak tahu apakah punya kepentingan pribadi atau dekat dengan BIN sehingga berkomentar bahwa Prabowo-Gibran diprediksi menang, atau dekat dengan Jokowi? yang saya tahu hari ini Hendropriyono itu menjadi salah satu tim Ganjar-Mahmud, mendukung Ganjar-Mahfud tetapi berkomentar bagus dan positif ke kemenangan Prabowo Gibran,” ungkapnya.
“Saya sih melihatnya bahwa apa yang disampaikan Hendropriyono itu urusan pribadi, kepentingan pribadi ya, soal mengatakan yang menang adalah Prabowo-Gibran itu hak dia dan bisa jadi berdasarkan kepada analisa intelijen yang dimiliki, mungkin seperti itu,” tambahnya.
Ujang menyebut peluang kemenangan itu semakin besar dengan intensitas Prabowo dan Gibran turun langsung bertemu dengan masyarakat. Ditambah lagi dengan soliditas tim yang begitu kuat, baik itu relawan maupun partai koalisi.
“Soal data intelijen, Hendropriyono sudah tahu, sudah paham. Timnya juga tertata, maka punya potensi untuk menang, partainya bergerak, Prabowo-Gibrannya juga turun. Saya sih melihat apa yang disampaikan oleh Hendropriyono mungkin saja itu benar,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurniansyah mengatakan, peluang Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 sangat besar. Namun hal tersebut perlu dikuatkan oleh tim Prabowo-Gibran.
“Dari sisi data survei Prabowo memang punya peluang untuk memenangi Pilpres lebih besar jika dibanding dua kandidat lainnya, hanya saja tingkat keraguan publik juga masih tinggi, sehingga dinamika pemilih masih mungkin juga berubah,” kata Dedi Kurniansyah.
Prabowo sendiri memiliki modal yang cukup baik di Pilpres 2019 lalu, dimana Prabowo meraih suara hingga 40 persen lebih. Untuk itu, peluang kemenangan sangat terbuka lebar, tinggal bagaimana tim pemenangnya bekerja untuk memuluskan jalan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.
“Di Pilpres 2019 Prabowo berhasil raup suara hampir menang, terlebih jika nanti digabung dengan mesin Partai dari Golkar, PAN, juga Gerindra sendiri, sebenarnya ini sudah cukup kuat,” jelasnya.
- Andika-Hendi Siap Wujudkan Mimpi Masyarakat Cilacap
- KTP Elektronik dan Pemilu ; Tantangan Dalam Mewujudkan Daftar Pemilih yang Komprehensif
- Layak Pimpin Jateng, Legislator H. Muntohar Dukung Mas Dar Maju Pilgub Jateng 2024