Aksi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang
memperkenalkan ekonom senior Rizal Ramli sebagai calon presiden
merupakan sinyal politik jelang Pilpres 2019.
- Nomor Urut Pilkada Wonosobo: Afif-Husein 1 Dan Itab-Sidqi 2
- 17 Ribu Pemilih Sementara untuk Pemilu 2024 di Batang Hilang
- Kadin Batang Dukung Irjen Pol Ahmad Lutfhi Maju di Pilgub Jateng 2024
Baca Juga
Direktur Pusat Studi Sosial Politik Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menjelaskan, ungkapan mantan Danjen Kopassus itu sebagai pesan yang kuat bahwa siapapun orangnya, berhak mencalonkan diri sebagai capres.
"Kemudian tampaknya ada sedikit dukungan dari Prabowo pada Rizal, karena Rizal punya kapasitas dalam sektor ekonomi," ucap Ubedilah kepada redaksi di Jakarta, Sabtu (30/6).
RR sapaan khas Rizal Ramli sudah menyatakan diri mencalonkan diri sebagai capres. Prabowo sendiri juga didorong hampir seluruh kader Gerindra untuk nyapres pada pesta rakyat lima tahunan itu.
Dalam berbagai kesempatan, keduanya memang sepaham tentang kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK yang kian jauh dari ajaran konstitusi, dalam hal ini Pasal 33 UUD 45.
Dipertegas kalau aksi Prabowo itu merupakan sinyal kepada partai koalisi bakal menjadikan RR sebagai cawapres, Ubedilah tak menampik.
"Itu ada sinyal. Prabowo memberikan sinyal, apa respon yang akan disambut oleh Rizal Ramli dan partai yang lain. Kalau ada respon, mungkin akan bisa berlanjut. Tapi kalau enggak ada respon, itu seperti test the water dari Prabowo. Apakah partai koalisinya Prabowo akan respon dengan Rizal Ramli. Ternyata sampai hari ini belum. Mungkin masih proses," pungkasnya dikutip dari Kantor Berita Politik
- Tentang Pengganti Hasan Nasbi, JMSI: Syahganda Paham Ideologi Pembangunan Prabowo
- Fahmi Idris: Perubahan Mendasar Kalau Rizal Ramli Jadi Presiden
- Gelar Konsolidasi Partai, Gerindra Solid Menangkan Lilis-Zaeni