Penggerak Desa Wisata Perlu Total Atur Manajemen Wisata

Desa Wisata menjadi salah satu corong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Oleh karenanya banyak upaya menggalakkan desa wisata di 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah.


Salah satunya adalah melalui Gelar Festival Desa Wisata. Festival tersebut menjadi salah satu pemicu bagi pemangku kebijakan desa untuk membangun potensi wisata di wilayah masing-masing.

Meski demikian, para penggerak desa wisata perlu menjaga kualitas agar wisatawan mendapat pengalaman berwisata dengan baik.

"Maka, perlu ditata manajemen hingga maksimal. Secara total, kalau merasa kurang mampu, bilang ke kami, ajukan proposal, akan kami dukung," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebelum membuka gelaran Festival Desa Wisata di Lapangan Garnisun Semarang, Sabtu (20/7).

Ganjar menambahkan, pengelolaan secara kualitas tidak hanya cukup dengan modal tempat wisata yang indah. Namun, perlu didukung dengan pelayanan dan kuliner yang memadai. Dia berharap pemanfaatan kuliner lokal sebagai kearifan yang bisa menambah potensi kualitas wisata.

"Jadi percuma kalau, tempatnya bagus tapi makannya mie instan. Minumnya kopi sachet. Kalau perlu ada kearifan lokal yang diangkat, kopi, variasi olahan ketela, sampai atraksi kesenian. Yang penting total, maksimal, dan konsisten," papar Ganjar.

Untuk mendukung bertumbuhnya desa wisata, Ganjar berjanji akan menganggarkan Rp 100 juta untuk tiap desa wisata tahun depan untuk uji coba. Jika ada yang lengkap kriteria sebagai desa wisata yang potensial, maka direncanakan ada anggaran Rp 1 miliar tiap desa.

"Tahun depan desa yang ada desa wisata saya kasih uang, uji coba dulu, kasih Rp 100 juta, jadi apa. Nanti saya buat ukuran yang dari kriterial,  yang baik saya kasih Rp 1 miliar," ujarnya.

Menambahkan, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sinung Nugroho Rachmadi, mengatakan Festival Desa Wisata ini sengaja digelar untuk mempertemukan calon wisatawan, agen wisata, dan juga komunitas wisata.

"Ini kami datangkan jejaring. Kami datangkan asosiasi dan komunitas juga," kata Sinung.

Tak hanya itu, Sinung menilai Festival Desa Wisata sebagai kegiatan alternatif yang bisa ditilik oleh peserta Asean School Games 2019.

"Ini bisa jadi event alternatif agar para peserta mancanegara bisa melihat potensi wisata di Jawa Tengah," ungkapnya.

Sinung berharap dengan gelaran tersebut, dapat memancing minat masyarakat untuk menumbuhkan desa wisata baru di Jawa Tengah.

"Sekarang ada 229 desa wisata, targetnya ada 500," pungkas dia.