Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Jateng, Ema Rachmawati, menekankan pentingnya komunikasi efektif antara orang tua dan anak sebagai salah satu upaya meminimalisasi tindak kekerasan pada anak.
Hal ini disampaikan Ema di SMA Negeri 6 Semarang dalam acara "Forum Anak Goes To School 2024" yang diselenggarakan oleh Forum Anak Jawa Tengah pada Jumat (26/7).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Jateng, Retno Sudewi.
Turut hadir Kepala SMA Negeri 6 Semarang, Dian Milasari; Ketua Forum Anak Jateng, Dandi Resando; serta Staf Gender dan Pemberdayaan Remaja Unicef Indonesia, Yosephine Stella.
Menurut Ema, komunikasi yang buruk antara generasi sering kali menyebabkan anak-anak mencari pelarian kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Saya mengajak orang tua untuk belajar berkomunikasi dengan Generasi Z, menjadi teman yang baik, tidak menghakimi, dan bisa diajak sebagai teman ngobrol," ujar Ema.
Ema juga mengajak pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi siswa, tidak hanya sebagai tempat belajar tetapi juga sebagai tempat yang menghargai dan mengembangkan potensi setiap siswa.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan menyesuaikan pola komunikasi dengan remaja yang lahir antara tahun 1997-2012.
Ema mengungkapkan bahwa penelitian dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Jateng menunjukkan banyak siswa SMA yang mengalami gejala gangguan mental seperti gangguan tidur, mual saat makan, atau kecemasan berlebihan.
"Pasti ada sesuatu di rumah yang perlu diperbaiki, sehingga harus disediakan ruang curhat. Jika tidak dengan orang tua, bisa dengan sekolah. Kami juga menyediakan aplikasi 'Jogo Konco' yang bisa dihubungi kapan saja atau RSJ Amino Gondohutomo yang juga menyediakan layanan 24 jam," jelasnya.
Ketua Forum Anak Jawa Tengah, Dandi Resando, mengatakan bahwa Forum Anak Jawa Tengah menyambangi 251 sekolah dalam ajang "Forum Anak Goes To School 2024.
"Acara ini diadakan serentak di 35 kabupaten/kota dengan tujuan mengajak murid baru untuk menentang tindak perundungan, kekerasan seksual, dan berani menyuarakan isi hati," katanya.
Dandi juga menjelaskan bahwa dalam acara tersebut diberikan materi tentang bullying serta pengetahuan tentang Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA).
"Tujuannya adalah untuk mendukung Jogo Konco dan memberikan materi tentang pencegahan kekerasan seksual dan internet sehat yang terkadang tidak diajarkan di sekolah," tambahnya.
Wildan Maulana, siswa kelas X SMA Negeri 6 Semarang, mendukung hal ini. Ia berharap komunikasi yang efektif dapat mencegah kasus bunuh diri.
"Untuk menjaga jiwa dan nyawa anak mulai dari sekarang, intinya harus ada komunikasi agar terbangun hubungan erat dan tidak terjadi bullying," tutupnya.
Jika ingin curhat secara online, bisa menghubungi website https://dp3akb.jatengprov.go.id/jogokonco/ atau Layanan Konsultasi Online Psikologi dan Psikiatri 24 jam (KOPPi 24) melalui nomor 0821 3000 3400. Terdapat juga KOPI 93 (Konsultasi Online Psikologi dari jam 9 pagi hingga jam 3 sore) dengan obrolan pesan di nomor 0821 3758 0805.
- Asa Warga Jaten Punya SMA Negeri Kian Jauh Panggang dari Api
- Anak-Anak TK Negeri Pembina Batang Belajar Mandiri Lewat Program P5
- Orang Tua Siswa SMPN 1 Semarang Adukan Kasus Piagam Palsu ke Walikota