Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Anggara Wicitra Sastroamidjojo dicecar tim penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal dugaan komitmen fee penyelenggara Formula E.
- Raih Penghargaan dari KPK, Bupati Wonogiri Makin 'Nafsu' Cegah Korupsi
- DPRD Kota Pekalongan Gelar Sosialisasi Kamus Usulan Pokir
- Benedictus Danang: Hukum Harus Bebas dari Kepentingan Politik
Baca Juga
Hal itu disampaikan langsung oleh Anggara yang merupakan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, usai dimintai keterangan oleh tim penyelidik di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis sore (3/2).
Anggara mengaku, dirinya dikonfirmasi oleh tim penyelidik terkait penyelenggaraan Formula E, mulai dari awal perencanaan hingga akhir.
"Saya nggak bisa cerita detailnya, karena masih masuk dalam ranah pemeriksaan penyelidikan. Tapi yang pasti karena keterlibatan APBD," ujar Anggara kepada wartawan.
Dalam pemeriksaan ini, Anggara mengaku membawa dokumen-dokumen yang diminta oleh KPK. Namun, dia mengaku tidak bisa membeberkannya kepada publik terkait asal dokumen tersebut.
"Tapi saya nggak bisa menceritakan detailnya darimana, apa. Tapi secara keseluruhan terkait anggaran," kata Anggara.
Tim penyelidik pun disebut menanyakan kurang lebih sebanyak 20 pertanyaan, salah satunya terkait dugaan komitmen fee.
"Salah satu poinnya itu (dugaan komitmen fee). Ya seputar itu, tapi saya nggak bisa menjawab detail," kata Anggara.
Namun saat ditanya bukti konkret jika penyelenggaraan Formula E terindikasi korupsi, Anggara tidak bisa menjawabnya.
"Kita sih menghormati prosesnya saja, karena kan yang bisa menjawab itu ya proses ini," pungkas Anggara.
- Raih Penghargaan dari KPK, Bupati Wonogiri Makin 'Nafsu' Cegah Korupsi
- DPRD Kota Pekalongan Gelar Sosialisasi Kamus Usulan Pokir
- Benedictus Danang: Hukum Harus Bebas dari Kepentingan Politik