Dalam perhelatan Pilpres 2019 nanti, peluang cawapres perempuan terbilang kecil dalam nuansa kontestasi yang ada.
- PKS Merajuk, Oposisi Terancam Blunder
- Besok Koalisi Jokowi Bentuk Tim Pemenangan Nasional
- Unsur Sekjen Isi Tim Inti Pemenangan Jokowi
Baca Juga
Terutama di kubu capres petahana Joko Widodo, kendati masuk nama-nama seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam bursa cawapres Jokowi, namun masih dirasa sulit menembus tembok koalisi yang masih didominasi politik patriarki.
Pengamat politik dari The Initiative Instititute, Airlangga Pribadi mengingatkan dalam kontestasi Pilpres 2019 nanti bukan hanya bicara capres dan cawapres, tapi juga bicara panglima perangnya atau tim pemenangannya.
"Pilpres nanti bukan cuma komposisi capres dan cawapres, tapi juga siapa panglima perangnya, di situ peran perempuan bisa lebih kelihatan," kata Airlangga dalam sebuah diskusi publik bertajuk The Power of Emak-Emak di Diskusi Kopi, Halimun, Jakarta, Minggu (22/7).
Dia menyebut Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa layak menjadi panglima perang yang mumpuni dalam menangkan Jokowi nanti.
"Khofifah memiliki basis sosial politik yang kuat dalam muslimat NU. Itu bisa dilihat dalam Pilkada Jatim kemarin," terangnya.
Oleh karenanya, ia mengingatkan agar masyarakat tidak hanya melihat figur capres dan cawapresnya saja, tetapi juga aktor-aktor di belakangnya terutama potensi perempuannya.
"Kalau disederhanakan hanya capres dan cawapres kita tidak melihat potensi-potensi itu (peran perempuan)," pungkasnya.
- PKS Merajuk, Oposisi Terancam Blunder
- Besok Koalisi Jokowi Bentuk Tim Pemenangan Nasional
- Unsur Sekjen Isi Tim Inti Pemenangan Jokowi