Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Pekalongan merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah dengan penuh antusias. Meski berada di balik jeruji besi, semangat mereka tidak surut mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari Sholat Ied hingga penyembelihan hewan kurban.
- Minyakita Di Kota Pekalongan Masih Sesuai Ketentuan
- Gedung DPRD Pekalongan Kebakaran
- Gandeng APH, Lapas Pekalongan Gencarkan Razia Dan Tes Urine Untuk Wujudkan Lingkungan Bebas Halinar
Baca Juga
Kepala Rutan Kelas IIA Pekalongan, Sastra Irawan, mengaku bersyukur bahwa para WBP yang beragama Islam bisa turut merayakan Idul Adha dengan suka cita. Pagi-pagi sekali, warga binaan telah bersiap untuk melaksanakan Sholat Ied di lapangan Rutan.
"Alhamdulillah, kami baru saja selesai melaksanakan Sholat Idul Adha yang dimulai pada pukul 06.30 WIB. Kemudian, dilanjutkan penyembelihan hewan kurban," jelas Sastra saat ditemui, Senin (17/6).
Perayaan Idul Adha di Rutan Kelas IIA Pekalongan tahun ini semakin meriah dengan adanya donasi hewan kurban dari berbagai pihak. Sebanyak delapan ekor kambing disembelih pada hari tersebut.
Sumbangan tersebut datang dari Walikota Pekalongan, Kejari Kota Pekalongan, Kapolres Pekalongan Kota, Bupati Pekalongan, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, dan Kapolres Pekalongan.
"Penyembelihan hewan kurban ini merupakan salah satu momen yang dinanti-nantikan oleh warga binaan. Meskipun mereka sedang menjalani masa hukuman, kami berusaha memberikan layanan terbaik agar mereka tetap dapat merayakan Idul Adha dengan penuh suka cita," ujarnya.
Menurut Sastra, perayaan Idul Adha adalah momentum yang tepat untuk introspeksi dan peningkatan ketaqwaan.
"Idul Adha ini mengajarkan kita tentang perubahan dan pengorbanan diri, seperti keteladanan Nabi Ibrahim a.s yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail a.s, sesuai perintah Allah SWT," tambahnya.
Ia juga mendorong masyarakat yang mampu untuk senantiasa berkurban setiap tahun.
"Kami berharap tradisi ini bisa terus dilakukan oleh masyarakat, karena makna kurban sangat dalam untuk meningkatkan kepedulian sosial," ungkap Sastra.
Setelah penyembelihan, daging kurban diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti gulai, sate, dan rendang. Hidangan ini kemudian dinikmati bersama oleh para WBP dan panitia. Momen ini menjadi waktu yang sangat dinanti-nantikan, di mana mereka bisa merasakan kebersamaan dan kehangatan layaknya di luar penjara.
"Olahan daging kurban nantinya akan dimasak dan diolah bersama menjadi hidangan santap siang dan malam. Ini menjadi bagian dari upaya kami untuk membuat para WBP merasakan suasana Idul Adha dengan penuh kebahagiaan," ujar Sastra.
Di hari yang sama, Sastra juga menyampaikan bahwa saat ini jumlah WBP di Rutan Kelas IIA Pekalongan sebanyak 251 orang. Jumlah ini telah berkurang setelah 85 orang WBP dipindahkan ke berbagai Lapas di eks Karesidenan Pekalongan, Rutan Pemalang, LPP Wanita Semarang, dan Lapas Narkotika Purwokerto.
"Pemindahan ini untuk mengurangi over capacity sekaligus melanjutkan program pembinaan kepada warga binaan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap," jelas Sastra.
- Minyakita Di Kota Pekalongan Masih Sesuai Ketentuan
- Gedung DPRD Pekalongan Kebakaran
- Gandeng APH, Lapas Pekalongan Gencarkan Razia Dan Tes Urine Untuk Wujudkan Lingkungan Bebas Halinar