Peringati Hari Batik Nasional, Gus Hanies : Batik Lasem Bisa Jadi Tren Anak Muda

Wakil Bupati Rembang Gus Hanies bersama ketua Dekranasda Rembang Hasiroh Hafidz membuka acara peringatan Hari Batik Nasional 2021 di Pendopo Museum Kartini Rembang, Sabtu (2/10/2021) siang. (Muhammad A.F/RMOLjateng)
Wakil Bupati Rembang Gus Hanies bersama ketua Dekranasda Rembang Hasiroh Hafidz membuka acara peringatan Hari Batik Nasional 2021 di Pendopo Museum Kartini Rembang, Sabtu (2/10/2021) siang. (Muhammad A.F/RMOLjateng)

Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Rembang dan Rembang Fashion Community (RFC) adakan serangkaian acara dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 oktober 2021.


Bertempat di pendopo museum Kartini Rembang, acara diawali dengan seminar batik, bazar batik, kemudian dilanjutkan dengan fashion show batik tulis Lasem dan pengumuman lomba tiktok hari batik nasional 2021.

Wakil Bupati Rembang, M Hanies Cholil Barro' yang hadir dengan memakai batik Tulis Lasem menyambut baik digelarnya acara tersebut.

Menurutnya, tema acara yang diangkat selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Rembang dalam rangka mendukung perluasan jaringan pemasaran bagi pelaku UMKM sehingga potensi yang ada di wilayah Rembang dapat dikembangkan lebih optimal.

"Tema acaranya yaitu ‘Menduniakan Batik Tulis Lasem Untuk Rembang Kota Fashion Dengan Digitalisasi Pembayaran Bagi UMKM’ ini juga ikut mendukung pencegahan penyebaran virus covid 19 karena akan meminimalisir kontak dengan orang lain. Dan yang pasti Batik Tulis Lasem akan semakin mendunia" ungkap Gus Hanies, sapaan akrab Wakil Bupati Rembang, Sabtu (2/10/2021).

Industri kerajinan Batik Tulis Lasem merupakan salah satu yg sektor yang ikut terdampak akibat pandemi covid 19.

Pemkab Rembang akan mendorong pelaku UMKM utamanya industri batik agar dapat berinovasi memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

Gus Hanies mengajak segenap masyarakat Rembang melalui momentum hari batik nasional untuk dapat melestarikan dan mengembangkan Batik Tulis Lasem yang sarat akan sejarah dan nilai seni tinggi.

Diharapkan acara tersebut dapat mengakselerasi pengembangan Batik Tulis Lasem sekaligus mengedukasi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai batik baik dari sisi warisan budaya, sosial, ekonomi.

"Batik Tulis Lasem memiliki banyak keunggulan motif yang beragam. Dulu kesannya hanya orang-orang tua saja yang memakai batik, namun sekarang Batik Tulis Lasem bisa jadi tren anak muda. Mereka kalau pakai Batik Tulis Lasem itu ‘pantes’,” ujarnya.

Pemkab Rembang, lanjutnya, berkomitmen untuk senantiasa melestarikan Batik Tulis Lasem dengan menjaga orisinalitas dan mengembangkan industrinya agar semakin meluas.

Karena Batik Tulis Lasem merupakan kebanggaan bagi masyarakat Rembang dan sudah mendunia.

"Pasarnya sudah sampai ke Singapura. Dengan digitalisasi marketing, perkembangan pemasarannya akan lebih luas lagi" pungkasnya.

Sementara itu Ketua Dekranasda Rembang, Hasiroh Hafidz yang merupakan istri Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan keindahan dan kecantikan Batik Tulis Lasem merupakan sebuah identitas kebudayaan yang kuat.

Sebab Batik Tulis Lasem merupakan ciri khas batik pesisiran dan merupakan hasil akulturasi budaya masyarakat Tionghoa, Jawa, dan Islam dengan motif, warna dan corak yang sangat indah.

Diharapkan dengan adanya acara tersebut dapat menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga masyarakat Rembang dalam memakai produk budaya aslinya.

Juga ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam peningkatan produksi, serta memupuk semangat perlindungan dan pelestarian Batik Tulis Lasem.

Dalam kesempatan tersebut, digelar pula peragaan busana dari Batik Tulis Lasem salah satunya oleh Sheenaraya, Runner up 1 Puteri Cilik Jawa Tengah asal Rembang yang nantinya berkesempatan mengharumkan nama Kabupaten Rembang dalam ajang tingkat nasional Puteri Cilik dan Remaja Indonesia dan akan digelar bulan ini.