Perkembangan perbankan di wilayah eks Karesidenan Banyumas pada semester I tahun 2018 menunjukkan pelambatan seiring dengan melambatnya perkembangan ekonomi Indonesia.
- Delapan Ton Beras Digelontorkan Melalui Kios Pandawa Kita di Semarang
- Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik Raih Approval Rating SLI Tinggi
- Menteri PKP Cek Fasilitas Rusun Industropolis Batang
Baca Juga
Aset bank tercatat tumbuh 6,67 persen menjadi sebesar Rp37.329,17 miliar, sedikit melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 6,80 persen," kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto, Sumarlan, Sabtu (13/10).
Dikatakan Sumarlan, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,35 persen menjadi sebesar Rp 29.058,21 miliar. Namun demikian, pertumbuhan tersebut mengalami pelambatan dibandingkan periode sebelumnya sebesar 9,81 persen.
Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,65 persen menjadi Rp 28.624,22 miliar meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,43 persen.
Secara umum di eks karesidenan Banyumas, NPL (Non Performing Loan) tercatat sebesar 3,09 persen, menurun dibanding periode sebelumnya sebesar 3.11 persen. Secara kesuluruhan risiko kredit masih relatif terjaga atau masih dibawah 5 persen," katanya.
Sumarlan menambahkan, kinerja fungsi intermediasi perbankan sedikit menurun tercermin dari Loan to Deposit ratio (LDR) mencapai 98,51 persen, turun dibandingkan periode sebelumnya sebesar 99,97 persen. Penurunan LDR dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit yang lebih kecil dibandingkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)," tambahnya.
- CEO Satria Mas Group Ramaikan Bursa Calon Ketum Kadin Jateng
- Kementan Bangga Produksi Pangan Strategis Dan Ekspor Meningkat
- Naik KA Perintis Batara Kresna, Solo-Wonogiri Cuma 60 Menit