Timbulnya masalah saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online kemarin, membuat anggota dewan angkat bicara.
- Kebumen Tidak Melarang Studi Tour, Hanya Memperketat Aturan
- Pemkot Semarang Alihkan Anggaran untuk Beasiswa
- Prof Suharnomo Nahkoda Baru Universitas Diponegoro
Baca Juga
Anggota komisi E DPRD Jawa Tengah, Muh Zen Adv, mengatakan pemerintah harus lebih teliti dalam menggelar PPDB online. Jangan sampai tidak mengantisipasi masalah yang timbul sekecil apapun. Dia juga mengingatkan agar tidak kembali muncul masalah yang sama.
"Kemarin, masyarakat tidak bisa mengakses (daftar online) karena kuota verifikasi NIK jalur zonasi, prestasi, afirmasi sudah over. Kenapa dibatasi kuota 300 ribu saja, kan bisa lebih banyak," kata Muh Zen, Kamis (18/6/2020).
Menurutnya, tidak ada yang bisa menjamin masyarakat tidak langsung mendaftar di hari pertama. Dia menilai para orang tua juga ingin lebih awal mengetahui anak mereka bisa masuk sekolah negeri.
Muh Zen menegaskan bahwa nantinya panitia akan mengalami kerumitan saat menentukan prosentase empat jalur PPDB. Dia meminta prosentase yang telah ditetapkan agar jangan diubah-ubah.
"Jangan diubah-ubah, agar masyarakat bisa tahu sejak awal. Harapannya, mereka bisa membuat perencanaan ke sekolah lain. Pindah ke SMK juga bisa," terangnya.
Tak hanya itu, Muh Zen menegaskan agar jalur afirmasi dari keluarga miskin sangat diperhatikan. Jika perlu, lanjutnya, ada jaminan kepada mereka bisa masuk sekolah negeri.
Dia menekankan kepada panitia agar lebih teliti dalam melakukan verifikasi. Jangan sampai, nantinya mereka yang tidak mampu malah tidak diterima.
"Kalau yang mampu, kan bisa bayar lebih mahal ke sekolah yang lainnya. Kalau yang tidak mampu, harapan kami mereka tetap bisa menyelesaikan sekolah. Hanya di sekolah negeri, yang ditanggung negara," tutup dia.
- Pelantikan Pengurus Pramuka Peduli Kwarran Pituruh Purworejo
- Sambut Hardiknas, Siswa SDN Cepokokuning Gelar Karnaval
- Enam Nama Masuk Dalam Bursa Pemilihan Bakal Calon Rektor UNS