Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) Kabupaten Banyumas, Erna Husein, mengunjungi Ruang Thalasemia RSUD Banyumas untuk melihat pemberian vaksin covid-19 kepada para penyandang thalasemia yang ada di Kabupaten Banyumas, Senin (23/8).
- Cegah Penyakit Degeneratif, BPJS Kesehatan Genjot Skrinning Riwayat Kesehatan
- Kolaborasi dengan Pemprov Jateng, BPJS Kesehatan Apresiasi Komitmen Kepesertaan dalam Program JKN
- Pertama di Indonesia, Purworejo Jadi Tempat Peringatan Hari Teknologi Alat Bantu se-Dunia
Baca Juga
Para penyandang thalasemia sangat antusias menerima vaksin covid-19 yang nantinya juga akan dilanjutkan dengan pelaksanaan yang sama pada minggu selanjutnya karena tidak bisa dilaksanakan dalam satu hari pelaksanaan.
“Untuk thalasemia, vaksin yang pertama ini di Kabupaten Banyumas mungkin yang pertama bahkan di Jawa Tengah untuk thalasemia” kata Erna Husein.
Erna Husein mengatakan, pemberian vaksin ini diharapkan akan meningkatkan kesehatan para penyandang thalasemia terutama yang menuju tempat transfusi dengan menggunakan kendaraan umum sehingga melakukan kontak dengan banyak orang. Erna berharap nantinya rumah sakit khusus thalasemia yang ada di RSUD Banyumas akan segera di bangun, sesuai dengan harapan Gubernur Jawa Tengah.
“Rumah sakit thalasemia harus nyaman, terutama untuk anak-anak kita yang benar-benar masih bayi masih balita mereka harus melakukan tranfusi setiap bulan bahkan ada yang setengah bulan sekali, tiga minggu sekali, betul-betul mereka membutuhkan darah dan mungkin seumur hidup” harapnya.
Kepala Instalasi Thalasemia RSUD Banyumas dr. Muhammad Basalamah, Sp.A.(K), mengatakan, diadakannya vaksinasi ini karena penyandang thalasemia dipandang rentan terhadap penularan covid-19, apalagi para peserta sebagian anak-anak sekolah yang mungkin akan memulai dan sebagian ada juga yang sudah bekerja.
Dalam pemberian vaksin kali ini, penerima vaksin dibedakan menjadi dua kategori kelompok penerima. “Untuk usia diatas 12 tahun vaksin sinovac dan yang berusia diatas 18 tahun dan belum diangkat limpanya diberikan vaksin moderna tapi yang sudah diangkat limpanya diberi vaksin sinovac” jelasnya.
Pembedaan pemberian jenis vaksin ini didasari pada efek samping Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sering terjadi pada vaksin moderna sehingga pada anak-anak diberi vaksin sinovac. “Terkait efek lanjutan pasca vaksin, kalau ada reaksi apapun, keluhan apapun untuk menghubungi dokter yang telah ditunjuk dan ketika tidak nyaman bisa langsung ke IGD RSUD Banyumas yang buka 24 jam,” ujarnya.
- Cegah PMK, Dinperpa Kota Pekalongan Mulai Suntik Vaksin 150 Ekor Sapi
- Dukung Pemerintah, Majelis Nuruddin 8642 Jepara Gelar Vaksinasi Booster
- Vaksinasi BIN Menyisir Anak dan Lansia ke Desa-desa