Presiden Jokowi hadir dalam Apel Akbar Hari Santri Nusantara yang digelar di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (20/10/2018) malam. Sekitar 48 ribu santri dari berbagai wilayah di Jawa Tengah termasuk perwakilan santri dari seluruh Indonesia hadir dalam acara hari Santri.
- PKS Sambut Baik Dipilihnya Habib Salim Jadi Cawapres Prabowo
- Jadi 'Anggota' Ibu-ibu Arisan, Wali Kota Semarang Ikut Andil Ciptakan TPS Berkonsep Pedesaan
- Pemilu 2024, ASN Diingatkan Jaga Netralitas dan Tidak Main Politik
Baca Juga
Kepada para santri yang hadir, Jokowi sampaikan penetapan tanggal 22 Oktober sebagai hari Santri Nasional adalah bentuk penghargaan dan penghormatan pemerintah Indonesia terkait peran dan perjuangan para santri untuk meraih kemerdekaan Indonesia.
Sejak jaman dahulu, lanjut Jokowi, keberadaan kaum ulama, kiai, santri sudah tercatat dalam sejarah, sebagai penjaga keutuhan NKRI, menjaga NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan sudah terbukti.
"Santri harus terus untuk menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathaniyah. Tujuannya agar persatuan, persaudaraan dan kerukunan tetap ada di Indonesia," papar Jokowi Sabtu (20/10).
Perbedaan yang ada, karena Indonesia dianugerahi beragam suku, agama, budaya dan tradisi dan bahasa yang beragam janganlah dijadikan perbedaan. Karena dengan adanya perbedaan bisa lebih mempererat hubungan.
"Bisa lebih saling mengenal, menghargai, menghormati perbedaan " lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dibacakan secara serentak enam poin ikrar tentang komitmen santri untuk selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
- Bawaslu Mulai Koordinasikan Kesiapan Pemilu 2024
- Pasca Debat, Pertarungan Antar Jenderal di Jateng Makin Panas
- Cabup Independen di Wonogiri, Harus Didukung 63 Ribu Jiwa