Petani Wonogiri Menuai Berkah Dari Panen Porang

Tanaman umbi jenis porang, saat ini baru menjadi primadona. Bagaimana tidak, sekali panen hasilnya luar biasa.


"Bila pengin mobil tinggal ke dealer saja, tak perlu kredit,’’ papar Teguh Subroto, Dewan Penasehat Petani Penggiat Porang Nusantara (P3N) Cabang Wonogiri.

Teguh menuturkan, pihaknya telah ikut merasakan hasil dari menanam porang. Namun karena masih ingin membesarkan usahanya, hasil porang masih digunakan untuk investasi.

"Ya sudah menikmati hasil panen Mas, tapi saya gunakan untuk menyewa tanah untuk ditanami porang. Juga untuk membeli segala kebutuhan, semisal bibit porang, pupuk dan sebagainya,’’ jelas Teguh yang tinggal di Desa Jatisari, Jatisrono, Wonogiri, kepada RMOLJateng, Rabu (23/6).

Selain dirinya, banyak petani yang sudah menikmati hasil budidaya porang.

"Contohnya Pak Sadiko, warga Slogoretno, Kecamatan Jatipurno Wonogiri. Dia itu hanya modal seribu rupiah, iseng-iseng beli bibit. Ternyata panennya luar biasa. Satu umbi rata-rata seberat 11 Kg, dihargai Rp 82.000. Padahal dia punya beberapa hektar tanah yang ditanami porang. Per hektarnya bisa panen antara 30-40 ton. Bila dihitung-hitung, kan kalau pengin beli mobil tinggal ke dealer,’’ papar Teguh.

Teguh menuturkan, di wilayah Wonogiri masih banyak lahan yang belum tergarap secara maksimal. Contoh, tanah-tanah yang memiliki kemiringan cukup curang, tanah-tanah tandus dan lainnya.

"Itu sekarang dimanfaatkan untuk menanam porang. Dan ternyata justru dapat menahan sedimentasi. Juga tanah menjadi produktif karena menghasilkan,’’ papar Teguh.