Joko Widodo satu-satunya yang baru memegang tiket calon presdien (Capres) pada Pilpres 2019. Meski belum deklarasi, petahana yang akrab disapa Jokowi itu sudah diusung lima partai politik: PDIP, Partai Golkar, PPP, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
- Sambut Debat Publik, KPU Ajak Masyarakat Usulkan Isu Strategis
- Paslon Lilis-Zaeni Menangi Pilkada Kebumen
- Pegiat Medsos: Ganjar-RK Sosok Pecinta Keluarga
Baca Juga
Temuan survei dan banyak pengamat yang mengatakan, kelemahan Jokowi adalah dari sisi pemilih umat Islam. Untuk melengkapi kelemahan itu, beberapa nama disebut-sebut tepat mendamping Jokowi. Misalnya, Ketum PPP M. Romahurmuziy, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi.
Pimpinan Pesantren Mawaridussalam KH. Syahid Marqum juga mendorong agar Cawapres untuk pendamping Jokowi adalah figur yang dekat dengan umat Islam dan pendidikan pesantren.
"Ini tidak bisa ditawar lagi. Terutama sosok yang mendukung penguatan pendidikan pesantren dan madrasah, yang tahu akan kebutuhan ummat," kata Buya Syahid sapaan akrabnya kepada redaksi di Pondok Pesantren Mawaridussalam, Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (7/4) seperti dikutip Kantor Berita Politik
Kemarin, Buya Syahid menerima kunjungan Ketum PPP M. Romahurmuziy di pesantrennya. Dalam tausiyah kebangsaan Gus Rommy sapaan akrab anggota DPR RI itu, dia meminta doa dan dukungan dari para ulama dan santri agar Rancangan Undang-Undang (RUU) soal pendidikan madrasah dan pesantren yang diusulkan Fraksi PPP di DPR segera disahkan.
UU nanti akan mengakomodasi seluruh pendidikan berbasis agama yang selama ini terkesan dianaktirikan. Nanti, 20 persen APBN untuk sektor pendidikan akan ikut dinikmati madrasah dan pesantren.
Menurut Buya Syahid, sosok cicit ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Wahab Chasbullah itu sangat tepat mendampingi petahana Jokowi.
"Dari segi pemikiran ditambah masih energik, sangat cocok sekali. Apalagi sesudah mendengarkan pidatonya (Gus Rommy) langsung dari dirinya yang bernuansa, dia juga alumni pesantren, tahu dia akan kebutuhan umat, jadi kenapa tidak. Kalau Allah pilih beliau (cawapres pendamping Jokowi), jadi kami sangat merespon dan berterima kasih," terang Buya Syahid.
Ditambahkannya, kebutuhan umat dan masyarakat akan kepemimpinan mendatang adalah, tahu masalah dan punya solusinya.
"Termasuk rasionalitas yang diperjuangkan tadi, RUU soal pendidikan madrasah dan pesantren. Aturan ini sangat dinanti-nanti umat dan kalangan pesantren," demikian Buya Syahid.
- Daftar ke KPU, Luthfi-Yasin Siap Mengabdi dan Mengayomi Warga Jateng
- Istri Mantan Kapolri Hoegeng Minta Ganjar Selalu Sederhana
- Pemkab Hibahkan Rp60 M untuk Pilkada