Program Piring Kasih Gereja Katolik Paroki St Theresia Bongsari Semarang, yakni memberikan pelayanan berbagi makan siang gratis untuk masyarakat telah berjalan dua tahun.
- Usai Divaksin, Warga Dapat Hadiah Bibit Tanaman Tabebuya
- Capai 64 Persen, Kabupaten Demak Kejar Target 70 Persen Vaksinasi
- Antusias Puluhan Anak Ikuti Khitanan Massal di Polsek Semarang Tengah
Baca Juga
Kali ini makanan dibagikan ke pengasuh dan anggota Panti Jompo Rindang Asih 2, Panti Asuhan Cacat Ganda Pamularsih,tim medis klinik Sugiyopranoto serta masyarakat sekitar Gereja Bongsari.
Dalam peringatan tahun kedua, tim Pelayanan Piring Kasih mengucapkan rasa syukur bisa berbagi dan memberikan pelayanan bagi masyarakat sekitar sebanyak 300 nasi kotak. Acara yang menggandeng komunitas Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Kota Semarang, Gusdurian dan mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang ini diharapkan bisa selalu rutin berjalan setiap bulannya.
Sebelum pandemi Covid-19 memberikan makan siang gratis di halaman gereja bagi masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas di sekitar gereja. Namun, pada masa pandemi Covid 19, piring kasih membagikan makan siang gratis berupa nasi kotak dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Kami bersyukur dan gembira tetap dapat melayani makan siang gratis untuk masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Meski semua serba terbatas dan harus waspada, kami berupaya agar tetap dapat melayani masyarakat," kata Pastor Kepala Paroki St Theresia Bongsari Semarang, Romo Didik Chahyono SJ, Kamis (2/9).
Romo Didik berharap dengan pelayanan yang dilakukan ini masyarakat yang mengalami kesusahan di masa pandemi ini bisa sedikit terbantu.
"Dengan tindakan sederhana ini,semoga banyak orang bisa merasakan kegembiraan dan selalu sehat," imbuhnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada donatur yang turut membantu dan peduli dengan pelayanan piring kasih ini. "Berkat Tuhan melimpah bagi para dermawan,tim relawan dan masyarakat," lanjutnya.
Sementara itu, Koordinator Pelita Semarang, Setyawan Budi mengatakan, kegiatan Piring Kasih ini adalah wujud gereja yang inklusif dan bisa membawa dampak positif bagi warga sekitar gereja.
"Kami senang bisa ikut berbagi bersama masyarakat yang membutuhkan, dan saya ucapkan Selamat memperingati dua tahun perjalanan Piring Kasih," kata Wawan, sapaan akrabnya.
- Jelang Ramadan, Pelaku UMKM Dan Ekonomi Kreatif Magelang Gelar Pameran
- Komunitas Pecinta Kencreng Purworejo Tolak Sound Horeg dalam Kirab Santri
- Satu Jenazah Korban Laka Tol Belum Teridentifikasi Ada Tatto di Tangan