PKB Kota Semarang Terus Ajak Jaga Keluarga Dan Peduli Sesama

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus mengajak seluruh warga masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menjaga kondisi keluarga, dan senantiasa peduli sesama.


Ajakan tersebut diwujudkan dengan gerakan olahraga dan bersepeda, membagikan masker dan hand sanitizer. Serta memberikan bantuan paket makanan pokok (sembako) maupun uang.

Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Semarang membagikan 1.000  masker dan hand sanitizer kepada warga masyarakat. Pembagian dilakukan di titik ramai warga masyarakat yang sedang berolahraga, terutama bersepeda. Yaitu di kawasan Simpang Lima Semarang.

Pengurus PKB Kota Semarang mengajak serta para kader se-Kota Semarang bersepeda bersama memeriahkan acara untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-22 PKB dan seluruh kegiatan dilaksanakan mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

PKB mengajak seluruh warga bangsa untuk terus menjaga jiwa raga, diantaranya dengan olahraga bersepeda. Mari kita jaga diri dan keluarga. Mari kita tingkatkan peduli sesama," ujar ketua DPC PKB Kota Semarang Muhammad Mahsun.

Dari pantuan situasi, semua orang tampak mematuhi protokol kesehatan. Yakni menjaga jarak dan tidak berkerumun. Kalaupun ada perkumpulan orang, semua mencuci tangan terlebih dulu dan memakai masker.

Aksi pengurus PKB dilanjutkan dengan bersepeda sejauh 13 kilometer dari Simpang Lima. Yaitu menuju kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk untuk menengok beberapa warga yang menjalani karantina di rumahnya karena setelah dimasukkan kategori Orang Dalam Pantauan (ODP). Yaitu orang yang mendapat layanan kesehatan untuk menjaga agar tetap sehat dan tidak beresiko terkena virus corona.

Alhamdulillah, kami telah menengok warga yang  karantina di rumahnya. Beliau sehat-sehat saja karena memang tidak sakit. Hanya sedang dijaga agar tidak beresiko. Kami berikan bantuan sembako dan uang. Semoga yang sedikit itu bisa meringankan bebannya. Sebab mereka tidak bisa bekerja karena hanya di rumah saja," tutur Mahsun didampingi para anggota Fraksi PKB DPRD Kota Semarang dan sedikit perwakilan pengurus partai.

Pemerintah Jangan Over Protective

Warga Genuksari yang dikunjungi pengurus PKB Kota Semarang meminta namanya dan keadaannya dipublikasikan. Abdul Haris dan adiknya, Muhlisin, dua warga tersebut, meminta pemerintah janganlah membikin takut rakyat. Yaitu jangan memperlakukan setiap orang yang terkait virus corona memakai cara yang menurutnya berlebihan.

Disebutkan Haris, begitu dirinya mengikuti  uji kesehatan (rapid test) dan mendapat hasil reaktif", petugas medis langsung melakukan tindakan yang over protective.

Yakni mendatangi rumahnya memakai mobil ambulan yang suara sirinenya sangat nyaring dengan nada mirip pengiringan jenazah. Lalu para petugas medis memakai alat pelindung diri (APD) lengkap mirip astronot". Kostum mereka seperti mau membawa pasien yang mati atau seperti mau mengubur mayat.  

Kami ini sehat-sehat saja. Kalau pemerintah mau menjaga kami tetap sehat dengan cara karantina, mestinya datang dengan ramah dan sewajarnya. Jangan berlebihan begitu. Para tetangga saya jadi ketakutan. Semua warga menjauh, tak ada yang berani menemui saya dan keluarga. Lagi pula, saya tidak boleh keluar rumah dan tak bisa bekerja, namun tidak dipenuhi kebutuhan nafkah saya," tutur Haris didampingi adiknya, Muhalisin, yang rumah keduanya bersebelahan.