Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang adanya Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) berimbas pada meningkatnya kebutuhan petugas khusus yang menguasai teknologi bank darah.
- Tahun 2024 Hotel Tentrem akan Hadir di Kawasan Jakarta
- Hendi Semangati Reno, Beri Kaki Palsu Hingga Laptop
- Ridwan Kamil Melepas Ikhlas Kepergian Sang Putra
Baca Juga
Dengan adanya aturan tersebut maka Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Tengah sengaja mengadakan pelatihan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) yang diperuntukkan bagi tenaga analisis kesehatan di tiap rumah sakit yang ada di Jawa Tengah.
Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana menyampaikan, pelatihan BDRS merupakan program PMI Provinsi Jateng yang tertunda saat pandemi Covid-19.
"Pelatihan petugas teknis bank darah ini kan programnya PMI Jateng karena kemarin pandemi Covid 2 tahun gak ada (pelatihan), makanya ini diadakan lagi," kata Sarwa di Gedung Diklat PMI Provinsi Jateng, Rabu (31/8).
Sarwa menyebutkan tidak hanya PMI Jawa Tengah saja yang mengadakan pelatihan ini tapi PMI Kota Semarang dan PMI Solo juga mengadakan pelatihan yang sama.
Ia mengatakan hingga saat ini masih belum banyak perguruan tinggi yang membuka jurusan teknologi bank darah. Untuk itu, pihaknya membantu rumah sakit untuk bisa menyediakan tenaga ahli bank darah yang sudah memiliki sertifikat.
"Karena baru ada beberapa perguruan tinggi di sini (Jawa Tengah) antara Poltekkes, Polbitrada (PMI Kota Semarang) dan Akbara (PMI Kota Solo)," bebernya.
Sarwa mengatakan jika saat ini banyak pelayanan kesehatan (yankes) yang membutuhkan tenaga ahli bank darah.
"Bahkan seluruh pelayanan kesehatan membutuhkan analis bank darah," tuturnya.
Tenaga tersebut bertugas untuk mengolah agar darah bisa digunakan dengan aman oleh pasien yang membutuhkan.
Pelatihan juga diselenggarakan oleh PMI dalam skala nasional sudah sesuai standar nasional sehingga sudah tidak ada masalah terkait hasil pengolahan darah.
Dia berharap agar peserta pelatihan bisa mengikuti dengan sebaik-baiknya agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat bisa maksimal.
"Bisa menambah nilai akreditasi rumah sakit karena punya petugas bank darah," pungkasnya.
- Penutupan Exit Tol, Polda Jateng Putarbalikkan Ribuan Kendaraan
- Tingkatkan Literasi Masyarakat untuk Tekan Sebaran Covid-19 dari Pandemi Menjadi Endemi
- Presiden Dorong Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan Lahan Tidak Produktif