Amien Rais hanya menyampaikan sesuai yang ada di dalam kitab suci agama Islam, Alquran.
- Ganjar Temui Gus Mus di Rembang
- Polresta Solo Mulai Susun Strategi Amankan Tahapan Pilkada 2024
- Bawaslu Kabupaten Magelang Ajak Wartawan dan Pegiat Medsos Ikut Terlibat Dalam Pengawasan Pemilu
Baca Juga
Demikian pembelaan politisi Gerindra, Sodik Muhajid menanggapi polemik dikotomi 'partai Allah' dan 'partai Setan' yang dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada pekan lalu.
"Apa yang disampaikan oleh Amien Rais itu 100 persen adalah konsep dalam Alquran," kata Sodik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/4).
Ia tidak melihat adanya kaitan dengan politik praktis di Indonesia. Justru, lanjut Sodik, penjelasan Amien Rais mengisyaratkan ada kelompok-kelompok penganjur kebajikan, penganjur keadilan, penganjur kedamaian, penganjur nilai-nilai kemanusiaan dan ada kelompok-kelompok yang merusak.
"Kelompok itu dalam Alquran memang luar biasa. Ada yang disebut dengan umat, ada yang disebut kaum, ada yang disebut dengan khirkah, ada fiatin, ada yang disebut dengan hisbun. Nah hisbun itu diterjemahkan pasukan dan partai. Jadi satu konsep partainya bukan mengada-ada tapi dalam Alquran ada. Partai, pasukan," jelas Sodik yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR.
Meski tak menyebut secara pasti siapa saja kelompok yang masuk dalam Partai Setan. Tapi, Amien Rais menyebut PAN, PKS dan Gerindra sebagai Partai Allah. Soal ini, Sodik pun berpendapat bahwa pada prinsipnya siapapun yang terus berupaya melakukan pemerataan ekonomi, menegakkan keadilan dan hukum, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan adalah orang-orang yang masuk ke dalam kategori Partai Allah. Sebaliknya yang menentang itu masuk kategori Partai Setan.
"Nah siapa yang di antara mereka yang masuk itu, ya silahkanlah masyarakat yang lihat sendiri. Contoh yang agak aneh ini, partai setan itu adalah memecah belah, mengadu domba. Kalau partai Allah adalah tolong-menolong dalam kebajikan. Sedangkan partai setan tolong-menolong dalam permusuhan. Yang memecah belah, membangun konflik itu disebut partai setan," tutur Sodik diplomatis.
- Jelang Pencoblosan Caleg Kian Gencar Sosialisasi Gaet Suara Masyarakat
- Inilah Lima Tokoh NU yang Layak Nyabup di Pilkada Karanganyar
- Kampanye Akbar Diawali Kirab, Ganjar-Mahfud Terima Mandat Rakyat