Politisi Karangnyar Ini Sukses Berbisnis Kuliner

Bermula dari hobi memcoba kuliner di berbagai tempat membuat Muh Syamsul Bachri tertarik untuk membuka usaha kuliner.


Sekitar tahun 2015, tpolitisi PKS ini melihat pangan lokal berupa singkong jalak towo melimpah di Karanganyar. 

Akhirnya bersama sang istri memang suka memasak, mencoba  mengolah kudapan dari singkong yang diolah menjadi Gethuk Semar. 

Produknya sukses dipasaran dan dikenal sebagai oleh-oleh khas Karanganyar. Nama Gethuk Semar diambil dari Patung Semar yang menjadi ikon di daerah Karangpandan.

"Namun  saat pandemi Covid kondisinya sangat parah, kawasan wisata tutup. Otomatis usaha juga terhenti," jelasnya Minggu (13/11). 

Muh Syamsul Bachri yang juga anggota DPRD Karanganyar ini terpaksa putar otak membuat usaha kuliner baru. Hingga akhirnya di tahun 2021 lalu mendirikan Resto Semar yang saat ini mulai berkembang. 

Tak hanya Getuk dan Resto, akhirnya Muh Syamsul Bachri juga membuka Bakmi Semar. Usaha tersebut baru dibuka sekitar tiga minggu lalu.

Namun sejak setahun lalu dirinya berkeliling tidak hanya di kawasan Soloraya namun  hingga ke Yogyakarta untuk mencoba rasa dari Mie Jawa yang terkenal dari berbagai daerah tersebut. 

"Saya coba rasanya. Kemudian diuji coba sama istri untuk mencari rasa yang pas," tuturnya. 

Seperti Bakmi Jawa di tempat lain, menu disini juga proses memasak yang masih tradisional yakni menggunakan arang sehingga rasa dan aromanya sangat khas. 

Ada beberapa jenis bakmi yang dijual di Warung Bakmi Semar, seperti bakmi godog, bakmi goreng, bihun, capcay dan menu lainnya. 

Harganya cukup terjangkau, hanya Rp15 ribu rupiah per porsi. Jika ingin tambahan toping seperti ati ampela, kepala, uritan, sayap dan brutu, cukup menambah Rp5 ribu saja. 

Warung Bakmi Semar ini  buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga 21.00 WIB. Lokasinya di jalan Lawu disamping gedung DPD Golkar Karanganyar. 

"Sejak dibuka sejak tiga minggu lalu ya peminatnya sudah lumayan. Sehari rata-rata 50 porsi terjual," pungkasnya.