Polres Pemalang Bagi Nasi Kotak Ke Warga Terdampak Pandemi

Mengawali tahun 2021, Polres Pemalang menandai dengan pembagian nasi kotak untuk warga tidak mampu.


Menutup tahun 2020, Sanggar Greget Semarang menggelar penyajian tari di Museum Ranggawarsita Semarang.

Penyajian tari bertajuk 'Festival Atraksi Wisata Budaya Tari Nusantara' itu digelar secara daring di akun youtube Sanggar Greget Semarang.

Pengasuh Sanggar Greget, Yoyok Bambang Priyambodo, mengatakan penyajian ini, menjadi gelaran terakhir Sanggar Greget di tahun 2020. Oleh karenanya, lanjut dia, para penari menyuguhkan beragam tari di Nusantara kepada penikmat seni.

Dalam pertunjukkan daring tersebut, lanjutnya, Sanggar Greget menyuguhkan 11 tarian yaitu, Tari Gunungan, Tari Rongtayen, Tari Pakarena, Tari Geumbira Aceh, Tari Dwi Putri, Tari Jaipong Manis, Tari Larasati Krida, Tari Rantak, Tari Margapati, Tari Sang Ruci, dan Tari Terompet.

"Kami mencoba membawakan semangat nusantara dalam penyajian ini. Ada beberapa tari yang kami suguhkan berasal dari beberapa wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa," kata Yoyok, Kamis (31/12).

Lebih jauh, Yoyok mengatakan bahwa teknis pertunjukkannya, ada beberapa tari yang dibawakan oleh kelompok anak-anak.

Menurutnya, hal ini merupakan langkah agar anak-anak memulai ketertarikan terhadap karya seni nusantara sejak kecil.

"Oleh karena itu, kami merasa perlu mengenalkan karya-karya tari nusantara pada anak-anak sejak kecil. Agar mereka tertarik dan mau mempelajari lebih dalam lagi ketika dewasa," tambahnya.

Yoyok berharap, di tahun mendatang kesenian tradisi tidak begitu saja punah oleh zaman. Dia ingin agar setiap generasi ada yang mau mendedikasikan diri supaya kesenian tradisi tetap lestari.

"Itu menjadi salah satu cita-cita kami. Kenapa, kami mengajak anak menari sejak kecil. Agar ketika dewasa tumbuh keinginan atau minimal mereka memiliki dasar untuk belajar dan menjaga tradisi agar tetap lestari," tutupnya.