Kebutuhan akan daya listrik mandiri yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia semakin meningkat.
- Industri Furnitur Jepara Terancam Kehilangan Pasar
- Duh Senangnya, Buruh Rokok di Pati Digerojok Uang Tunai 3 Miliar Lebih
- Dinnakerind: Ekonomi Daerah Demak Yang Maju Akan Mampu Sukses Gerakkan Bidang-Bidang Berkaitan
Baca Juga
Kebutuhan akan daya listrik mandiri yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia semakin meningkat.
Tidak hanya di sektor komersial, melainkan juga di sektor perumahan.
Hal itu dikatakan perwakilan PT. ATW SOLAR untuk Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta Bambang Widjanarko.
"Seperti yang telah diramalkan sejak awal PLTS mulai masuk ke Indonesia di tahun 2013, bahwa mulai tahun 2020 kebutuhan terhadap listrik bertenaga surya akan mengalami peningkatan besar," katanya saat menghubungi RMOL Jateng, Jumat (5/2).
Ia mengatakan, pada akhir triwulan pertama tahun 2020 penjualan PLTS sempat melambat seiring merebaknya virus Covid-19 di Indonesia.
Namun pada pertengahan tahun 2020 terjadi peningkatan kebutuhan luar biasa di sektor perumahan, akibat dari efek work from home (WFH).
"Hal itu banyak meningkatkan konsumsi daya listrik di perumahan dan telah mengakibatkan tagihan listrik bulanan membengkak,†jelas Bambang.
Menyikapi hal ini PT. ATW SOLAR, sebagai salah satu pemain panel surya paling aktif di Indonesia, menjalin kerjasama pemasaran pada awal 2021 ini dengan INDOCOM Group Purwokerto dalam rangka untuk memasarkan PLTS ke berbagai sektor di seluruh Jawa Tengah.
Direktur INDOCOM Group, Yenny Wijaya mengatakan, bahwa potensi bisnis PLTS ke depan sangat menjanjikan.
Sebab, dunia akan semakin banyak memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).
"Energi fosil yang terbukti jauh lebih polutif dan menyebabkan pemanasan global," katanya.
Saat ini sudah lebih dari 3.000 unit rumah yang menggunakan PLTS tersebar di seluruh Indonesia.
Sekitar dua pertiganya dipasang oleh PT. ATW SOLAR dan masih banyak kontrak yang masih dalam proses pengerjaan.
Kami ingin menangkap peluang yang masih sangat besar di Jawa Tengah, karena pemanfaatan EBT baru saja dimulai,†jelas Yenny.
- Pimpin Monitoring Bapokting, Wabup Pastikan Stok Mencukupi
- Udang Vaname Jadi Primadona Petambak Di Rembang
- Nasmoco Hadirkan Kendaraan Niaga Hingga Mobil Sport di GIIAS