Prancis Mulai Longgarkan Penguncian Mulai Akhir Pekan

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa akhir pekan ini pemerintah mulai melonggarkan penguncian kedua Covid-19.


Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa akhir pekan ini pemerintah mulai melonggarkan penguncian kedua Covid-19.

Hal tersebut dimaksudkan agar menjelang Natal, toko-toko, teater dan bioskop dapat dibuka kembali, dilansir dari Kantor Berita RMOL.

Dalam pidatonya, Macron juga mengatakan bahwa gelombang terburuk dari gelombang kedua pandemi di Prancis telah berakhir, tetapi restoran, kafe, dan bar harus tetap tutup hingga Januari.

"Kami harus melakukan segala daya kami untuk menghindari gelombang ketiga dan penguncian ketiga," katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (25/11).

"Kami telah memperlambat penyebaran virus, tetapi virus itu masih sangat banyak," lanjutnya.

Prancis kembali mengizinkan toko-toko untuk buka kembali pada hari Sabtu (21/11), yang menjadi periode belanja Natal yang sangat penting bagi banyak pengecer yang telah menutup bisnisnya.

Dalam aturan terbaru yang diuraikan oleh Macron, orang-orang juga akan diizinkan berolahraga di luar selama tiga jam perhari sejak hari Sabtu, meskipun mereka masih memerlukan izin untuk meninggalkan rumah. Ibadah keagamaan dalam ruangan akan diizinkan untuk dilanjutkan, tetapi jumlah jamaah akan dibatasi hingga 30 orang.

Prancis bertujuan untuk mencabut penguncian nasional pada 15 Desember tetapi Macron mengatakan bahwa jam malam pukul 9 malam sampai 7 pagi akan tetap diberlakukan.

Jam malam akan dilonggarkan pada Malam Natal dan Malam Tahun Baru dan orang Prancis dapat melakukan perjalanan antar daerah -dan tanpa izin- sehingga mereka dapat menghabiskan Natal bersama keluarga mereka.

Namun, Prancis terus melaporkan ratusan kematian terkait Covid-19 setiap hari. Hanya beberapa menit sebelum pidato Macron, jumlah kematian Covid-19 di negara itu melampaui 50 ribu, sementara tingkat infeksi lebih dari dua juta kasus. Tetap yang tertinggi di Eropa. [hen]