Presiden Jokowi Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang, Siap Tampung 250 Ribu Tenaga Kerja

Presiden RI Joko Widodo meresmikan operasional KIT Batang bersama para menteri serta manajemen KIT Batang. IST
Presiden RI Joko Widodo meresmikan operasional KIT Batang bersama para menteri serta manajemen KIT Batang. IST

Presiden Joko Widodo secara resmi membuka operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Jumat (26/7) sore. Proyek Strategis Nasional (PSN) yang baru dibangun pada 2020, sudah beroperasional dalam jangka empat tahun kemudian.


Jokowi menyebut dalam waktu empat tahun, KIT Batang sudah menyerap investasi senilai Rp 14,8 triliun. Total 18 tenant siap beroperasi dan sudah menyerap 19 ribu tenaga kerja.

"Akan membuka lapangan kerja kurang lebih sebanyak 250 ribu pekerja karyawan yang bisa bekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang, golnya ke situ. karena kita harus membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi rakyat kita," ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan optimismenya terkait kontribusi KITB terhadap penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan industri.

Beberapa perusahaan telah memulai operasi mereka di KITB, termasuk PT Yih Quan Footwear Indonesia dari Taiwan yang beroperasi di lahan seluas 16,4 hektare. Perusahaan ini memproduksi sepatu merek Hoka dan Converse, dan saat ini telah mempekerjakan 1.800 tenaga kerja, yang diproyeksikan akan meningkat menjadi 4 ribu pekerja pada akhir tahun 2024. 

Selain itu, PT Rumah Keramik Indonesia (RKI) dan PT Wavin Indonesia dari Belanda juga telah beroperasi, masing-masing di lahan seluas 13,8 hektare dan 20 hektare.

KITB sendiri memiliki total luas lahan sebesar 4.300 hektare, dengan pembangunan dibagi dalam empat fase. Fase pertama mencakup area seluas 450 hektare, sementara fase kedua mencakup 650 hektare. Jika seluruh fase pembangunan rampung, KITB diproyeksikan mampu menyerap hingga 250 ribu tenaga kerja, sebuah angka yang signifikan dalam kontribusinya terhadap ekonomi nasional.

Peresmian KITB juga ditandai dengan pelepasan ekspor perdana sebanyak 16 ribu pasang sepatu yang diproduksi oleh PT Yih Quan. Pelepasan ekspor ini menjadi simbol dimulainya kontribusi nyata KITB terhadap perekonomian Indonesia melalui peningkatan ekspor produk-produk industri.

Presiden Jokowi juga menekankan bahwa KITB akan menjadi kawasan industri yang sangat efisien dan menarik bagi para investor. 

"Ini akan menjadi kawasan industri yang betul-betul efisien dilirik oleh para investor, dan bisa membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi rakyat kita," imbuhnya. 

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menjelaskan bahwa lokasi awal kawasan industri ini sebenarnya di Brebes. Namun, karena membutuhkan reklamasi yang signifikan, akhirnya diputuskan untuk memindahkan lokasi ke Batang yang lebih siap untuk dikembangkan. 

"Sekarang yang sudah masuk 18 perusahaan dan kita targetkan lapangan pekerjaan sampai dengan selesai, kita perkirakan paling lama 10 tahun sudah harus penuh, kurang lebih sekitar 250 ribu tenaga kerja," ujarnya.

Pembangunan KITB memerlukan waktu sekitar empat tahun, sejak tahap awal groundbreaking pada tahun 2020 hingga operasional penuh pada 26 Juli 2024. Kawasan ini merupakan anak usaha dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) dan saat ini berstatus sebagai member dari PT Danareksa. Dengan semua infrastruktur dan fasilitas yang disiapkan, KITB diharapkan akan menjadi motor penggerak ekonomi baru di Indonesia.