Riset Grup Sejarah Kebudayaan dari Prodi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Perpustakaan Reksopustaka Mangkunegaran.
- UNS dan BWI Tandatangani Nota Kesepahaman Terkait Pengelolaan Wakaf
- Demi Tumbuh Kembang Anak, Mbak Ita Minta Gerakan Makan Ikan Gencar Dilakukan
- Rayakan Seperempat Abad Fakultas Psikologi UKSW, Bersatu dalam Keanekaragaman
Baca Juga
Museum milik Pura Mangkunegaran ini dikenal memiliki koleksi yang sangat lengkap. Mulai pemerintahan Mangkunegara I hingga Mangkunegara IX (Abad XVIII-abad XXI).
"Selain koleksinya sangat lengkap, baik itu naskah maupun arsip, pengelolaan perpustakaan ini sangat terbuka," jelas Ketua tim penelitian prodi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, FIB UNS, Dr. Susanto, Rabu (2/9) siang.
Sayangnya, lanjut Susanto, masih banyak kendala untuk mengakses koleksi perpustakaan Reksapustaka memiliki hambatan.
"Karena koleksi katalog yang tersedia masih dalam bentuk manual," imbuhnya.
Pihaknya bersama tim dari Prodi Sejarah, UNS membantu untuk melakukan sistem katalogisasi yang lebih modern yakni berupa sistem digital.
"Bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk pembuatan katalog digital koleksi perpustakaan Reksopustaka Mangkunegaran khususnya terkait sejarah Mangkunegaran," lanjutnya
Digitalisasi naskah di era modern sangat dibutuhkan. Koleksi yang ada berusia ratusan tahun dan sangat rentan mengalami kerusakan jika sering dipegang fisiknya.
Dengan begitu kedepan, koleksi perpustakaan mudah diakses bukan hanya dari lingkup Surakarta saja tetapi lebih luas. Masyarakat cukup membuka internet dan mencari referensi yang dibutuhkan.
"Dengan digitalisasi naskah, pengunjung atau khususnya peneliti tidak perlu datang ke perpustakaan untuk memperoleh sumber penelitian," paparnya.
Kota Surakarta merupakan kota yang sangat penting karena dulunya merupakan kota pusat pemerintahan kerajaan untuk Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran
"Banyak memiliki naskah yang menyimpan banyak sumber informasi tentang Jawa lama yang berkaitan dengan pemerintahan tradisional maupun kolonial Hindia Belanda," imbuhnya.
Dia beralasan, digitalisasi koleksi perpustakaan karena, perpustakaan mempunyai peranan yang sangat sentral dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
- Wali Kota Hendi Dikukuhkan Sebagai Mahasiswa Baru Doktoral Undip
- 14.504 Siswa di Semarang Terdampak Program PINTAR Tanoto Foundation
- Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah Bakal Kurangi Beban Administratif Guru di Indonesia