Divisi Propam Polri dan Kompolnas harus segera investigasi kerusuhan dalam aksi 20 Tahun Reformasi di depan Istana Negara, Jakarta, Senin kemarin (21/5).
- Kades Bangunrejo Penuhi Janji
- PKS Batang Gelar Flashmob Kampanyekan Anies-Muhaimin dan Calegnya
- Andika-Hendi Siapkan Modal Kesempatan Bagi UMKM Masukkan Barang
Baca Juga
Demikian diungkapkan Anggota Komisi III DPR Arsul Sani di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/5).
"Kita harapkan Propam dan juga Kompolnas itu harus turun tangan," ujar Arsul kepada Kantor Berita Politik RMOL
Arsul mengatakan memang sudah menjadi tugas dan kewenangan dari Propam dan Kompolnas untuk menindak tindakan di luar kewajaran dari anggota Polri.
Propam dan Kompolnas, kata Arsul, tidak selalu harus menunggu laporan dari masyarakat untuk menjalankan tugasnya.
"Jadi harus proaktif, tidak kemudian menunggu adanya pengaduan dari masyarakat," tukasnya.
Demonstrasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Istana Negara, Senin (21/5) berakhir ricuh. Aksi yang mengusung tema " Jokowi Pemimpin Haram" ini digelar dalam memperingati 20 tahun reformasi.
Sebanyak tujuh mahasiswa terluka dalam kericuhan ini. Beberapa video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan adanya sikap represif dari polisi kepada demonstran. Pengunjuk rasa dipukul dan ditendang usai mereka membakar ban.
- Tegas Berantas Korupsi, Komunitas Milenial Sumbar Dukung Firli Bahuri Maju Capres 2024
- Soal Pengganti Joko Santoso, DPD Gerindra Jateng Masih Menunggu SK Pemberhentian dari DPP
- Menaker: Hubungan Kerjasama Dengan Peru Terus Meningkat