Setelah memberikan sosialisasi dan edukasi pengrajin di Desa Turusgede untuk memproduksi kerupuk gendar yang bebas boraks, Tim Pengabdian Prodi D3 Manajemen UNDIP Kampus Rembang melatih pengrajin untuk memanfaatkan E-Commerce sebagai sarana pemasarannya.
- Pemberi Kerja Tidak Daftar BPJS Ketenagakerjaan Bisa Disanksi Pidana
- Mulai Hari Ini, Warga Kota Semarang dan Kabupaten Cilacap Bisa Daftar di Situs Subsidi Tepat MyPertamina
- Pelanggan IM3 dan Tri Jalankan Ibadah Haji Semakin Lancar Komunikasi dengan Keluarga
Baca Juga
Pasalnya, di era teknologi, tantangan untuk memperluas pasar menjadi salah satu kendala bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengedukasi pelaku UMKM untuk menggunakan e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar.
Hingga saat ini sentra pengrajin kerupuk gendar, di Desa Turusgede masih menggunakan pemasaran secara tradisional dimana masih mengandalkan pedagang untuk memasarkan produk mereka.
Ketergantungan ini menyebabkan warga Desa Turusgede belum mampu memasarkan secara mandiri produk mereka.
Berdasarkan dari itu, Tim Pengabdian Program Studi D3 Manajemen Kampus Rembang menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat yang menyasar warga pengrajin kerupuk gendar Desa Turusgede supaya mampu memasarkan secara mandiri.
"Kita adakan pelatihan pemasaran menggunakan e-commerce yang diadakan di Kampus PSDKU (Program Studi Di Luar Kampus Utama) Undip Rembang," ujar Ketua Prodi D3 Manajemen Undip Kampus Rembang, Dr. Andriyani S.E., M.M. dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/10/2022).
Kegiatan pelatihan yang melibatkan empat dosen dari prodi D3 Manajemen PSDKU Kampus Rembang dan tiga mahasiswa ini diikuti 12 pengrajin kerupuk gendar Desa Turusgede Rembang.
Para pengrajin kerupuk gendar diberikan pelatihan langsung menggunakan komputer bagaimana memanfaatkan platform e-commerce yang paling popular yaitu Shopee.
"Para pengrajin diajari menggunakan platform e-commerce mulai dari membuka akun baru pada Shopee, bagaimana cara membuka toko pribadi di Shopee hingga upload produk dan cara beriklan di Shopee," terang Andriyani.
Pelatihan ini disambut antusias para pengrajin, mereka sangat serius dalam mengikuti pelatihan dan akhirnya para pengrajin memahami kemudahan menggunakan platform e-commerce sebagai sarana pemasaran.
Kepala Desa Turusgede, Sutikno, mengaku sangat bersyukur dengan adanya pelatihan ini. Pasalnya kegiatan ini sangat bermanfaat karena warga menjadi teredukasi untuk memasarkan produknya secara mandiri.
"Warga sangat bersyukur mendapatkan perhatian dari PSDKU Undip Kampus Rembang," ujar Sutikno.
Namun demikian lanjut Sutikno, masih ada sederet permasalahan yang dihadapi warga Desa Turusgede diantaranya permasalahan packaging produk.
"Desa Turusgede siap bekerja sama dengan kampus PSDKU Undip Rembang dengan menyertakan MoU yang disepakati Bersama," ujar Sutikno.
Sementara itu Aji Yudha S.E., M.M selaku Ketua Tim Pengabdian mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk solusi dari pemetaan permasalahan yang sedang dialami oleh warga Desa Turusgede khususnya mengenai ketergantungan pedagang lain dalam memasarkan produk kerupuk gendar.
"Kami berharap dengan kegiatan ini dapat menjadi solusi bagi bapak dan ibu dalam memasarkan produk sehingga tidak tergantung pada pedagang lain,” pungkas Aji.
- Prudential Syariah Beri Perlindungan 8.300 Penduduk Semarang
- Penampilan Andien Di Argo Muria Festival Lawang Sewu Membius Ribuan Penonton
- Testimoni Dua Influencer Gunakan BBM Berkualitas di Kebumen International Expo