Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai bahwa kicauan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di akun twitter pribadinya telah melukai hati rakyat Indonesia.
- Unsur Sekjen Isi Tim Inti Pemenangan Jokowi
- Tersebar di Tiga Titik, 4.564 KPPS Dilantik Ketua KPU Salatiga
- Jelang Komisioner Purnatugas, Ada Pergantian Caleg Karena Meninggal Dunia
Baca Juga
Fadli dalam akun @fadlizon menilai jika Indonesia ingin bangkit, maka perlu pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Klu ingin bangkit n jaya, RI butuh pemimpin spt Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, nggak byk ngutang, nggak planga plongo," cuit Fadli di akun @fadlizon, Jumat (30/3).
Ketua DPP PSI, Tsamara Amany menilai bahwa kicauan ini telah menyudutkan Presiden Jokowi. Sekalipun wakil ketua umum DPP Gerindra itu tidak spesifik menyebut nama Jokowi.
Menurutnya, kicauan Fadli telah melukai hati rakyat Indonesia yang mendukung Presiden Jokowi. Apalagi, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei menyebutkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia puas dengan kinerja Jokowi.
Dengan kata lain, sambungnya, sikap Fadli menggambarkan presiden yang didukung mayoritas rakyat sebagai sebagai presiden 'planga plongo' merupakan sebuah penghinaan.
"Pada dasarnya adalah penghinaan yang sama sekali tidak pantas," ujar Tsamara dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
PSI mendesak Fadli Zon yang kini menjadi pimpinan DPR untuk bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berpotensi menimbulkan konflik di tahun politik.
"Sangat tidak layak seorang wakil ketua DPR mengeluarkan pernyataan yang sedemikian melecehkan terhadap kepala negara," ujarnya.
Dia juga menyayangkan sikap Fadli yang membandingkan Jokowi dengan Vladimir Putin. Pasalnya, Putin bukan merupakan tipe pemimpin yang popular di negara-negara demokrasi.
Popularitas Putin, kata Tsamara hanya tinggi di negara Rusia dan negara-negara eks-komunis, negara komunis seperti Vietnam, dan negara-negara yang masih belajar berdemokrasi.
"Di dunia demokratis, Putin justru dikenal sebagai pemimpin diktator, fasis dan membiarkan korupsi terorganisir," pungkasnya.
- KPU Demak Lantik 70 Anggota PPK untuk Pilkada 2024
- Safari Politik Berlanjut, PDIP dan Demokrat Karanganyar Bertemu
- Blusukan Ke Pasar Depok, Gusti Bhre Sebut Hanya Lanjutkan Silaturahmi Di Bulan Suro