PT Rifan Kembali Menempati Sebagai Perusahaan Berkinerja Baik 2019

Perusahaan pialang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB)  kembali mencatat kinerja yang bagus pada kuartal pertama tahun 2019.


Direktur Utama PT RFB Oppide Trolly mengatakan,  berdasarkan laporan hasil kinerja perseroan total volume transaksi meroket naik 32,41 persen menjadi 365,796 lot dibandingkan kuartal pertama tahun 2018 yang sebesar 276,265 lot.

"Total volume transaksi bilateral atau Sistem Perdagangan Alternative (SPA)  perseroan menjadi katalis dengan kontribusi mencapai 81,80 persen dan tumbuh mengagumkan dari jumlah transaksi sebesar 58,35 persen atau 299,206 lot," ujar Oppide Trolley dalam jumps pers,  Jumat (14/6/2019).

Sementara total volume transaksi multilateral lanjut Oppide sedikit terkoreksi 23,73 persen dari kuartal pertama tahun 2018.

"Tertekannya harga komoditas domestik hingga akhir Maret ini menunjukkan trend penurunan harga yang menyebabkan perlambatan pada volume transaksi multilateral," tambahnya.

Oppide Trolley menambahkan,  atas pencapaian ini,  PT RFB kembali berada di urutan pertama dari seluruh perusahaan pialang berjangka di Indonesia berdasarkan data Bursa Berjangka Jakarta dengan penguasaan pangsa Pasar hingga 18,47 persen.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan dan Tim marketing yang berhasil mencetak prestasi kinerja yang membanggakan di kuartal pertama tahun 2019," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Cabang PT RFB Semarang,  Mia Amalia,  mengatakan sepanjang Januari hingga Maret 2019, total nasabah baru PT RFB naik  sebanyak 922 nasabah.  Dibandingkan tahun 2018 pada posisi yang sama meningkat 39,49 persen.

"Strategi layanan edukasi dengan pengalaman yang menyenangkan menjadi andalan perusahaan dalam menjaring nasabah," ujar Mia.

Lebih lanjut Mia mengatakan,  sejak berdiri pada tahun 2000 saat ini telah memiliki 9 kantor cabang di Jakarta,  Bandung,  Surabaya,  Semarang,  Solo,  Jogjakarta,  Medan,  Pekanbaru,  Pelembang Dan Kantor Pusat di Jakarta.

"Seluruh sumber daya yang kami miliki sekarang akan terus kami perbesar dan perkuat,  sehingga kami pun tetap optimistis bahwa target 1,5 juta lot hingga akhir tahun 2019 akan tercapai dengan komposisi 1,1 juta lot untuk  volume transaksi bilateral dan 400 ribu lot untuk volume transaksi multilateral, " pungkas Mia.