Ketua DPR-RI Puan Maharani meresmikan Pasar Legi Solo, Kamis (20/1/2021). Peresmian Pasar induk kota Solo ini didampingi Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, juga disaksikan sejumlah pejabat.
- Puan Resmikan Gedung Sekretariat DPC PDIP Wonogiri
- Resmikan Dua Sanggar Inklusi di Sukoharjo, Puan Maharani : Negara Harus Hadir untuk Anak Berkebutuhan khusus
- Konsolidasi Pemenangan Capres Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, Puan Maharani Terima Tongkat Estafet Kepemimpinan Pemenangan
Baca Juga
"Pasar menjadi denyut nadi perekonomian kota, sarana interaksi ekonomi masyarakat. Pasat tradisional harus tetap dipertahankan. Dengan kondisi pasar yang nyaman dan bersih membuat ekonomi lebih baik," kata Puan Maharani.
Harapan Puan, Pasar yang sudah baik ini bisa dirawat dan dijaga, pasar legi bisa jadi ikon kebanggaan kota Surakarta.
"Saya dengar juga ada kondisi pasar yang bagian atas tampias air hujan, saya minta diperbaiki agar nyaman," imbuh Puan.
Saat meninjau pasar, Puan sempat melakukan transaksi non tunai dengan membeli minyak goreng, soun dan bawang merah.
"Pedagang berharap ramai meski masih pandemi. Saya tadi juga sempat transaksi non tunai. Sebagian lancar sebagian lagi masih terkendala sinyal. Saya sudah pesan mas Wali agar menambah WiFi atau penguat sinyal," kata Puan.
Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono mengatakan pasar legi menjadi pada ke 15 yang di resmikan. Di Jateng masih ada 14 lagi yang sedang dikerjakan.
"Program revitalisasi pasar itu program Presiden Jokowi, ini pasar ke 15 yang diresmikan. Dan masih ada sejumlah pasar yang dibangun dengan mempertahankan tradisional yang higienis, aman dan nyaman untuk berjualan," kata Menteri Basuki.
Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyampaikan Pasar Legi yang baru terdiri dari empat blok. Blok A untuk buah dan sayur, Blok B untuk grabadan, Blok C daging dan parkir, dan Blok D daging dan ikan.
"Total kios ada 306 unit, 2190 los dan plataran 700 pedagang," kata Gibran.
Pembangunan dimulai 2019 dengan nilai proyek sebesar Rp 114,721,900.000. dan selesai dibangun pada bulan Oktober 2021.
"Dengan pasar legi ini diharap mendorong percepatan pemulihan Ekonomi rakyat. Pasar legi sudah menjadi pasar modern dengan diberlakukan transaksi nontunai semoga dengan wajah baru ini bisa menjadi kebanggaan bersama," ungkap Gibran.
Ditambahkan Gibran, Pemkot Surakarta akan terus mempertahankan eksistensi pasar tradisional.
- Wapres Jamin Kebutuhan Dasar Mendesak Korban Banjir Terpenuhi
- Jalan Nasional Batang-Pekalongan Mulai Ditambal
- Mengkritisi Program Makan Bergizi Gratis