Puluhan Kendaraan Mogok Karena Pertalite Bercampur Solar, SPBU 43.507.16 Gamol Digeruduk

Sejumlah pemilik kendaraan saat datang ke SPBU Gamol untuk meminta ganti rugi, Senin (17/10).
Sejumlah pemilik kendaraan saat datang ke SPBU Gamol untuk meminta ganti rugi, Senin (17/10).

Puluhan kendaraan baik roda dua maupun empat mogok setelah membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite bercampur solar di SPBU 43.507.16 Jalan Lingkar Selatan Salatiga, Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Senin (17/10).


Berupaya meminta pertanggungjawaban, para pemilik kendaraan yang mogok lantas gruduk ke SPBU tersebut.

Para pemilik kendaraan ini mengeluh dan meminta pertanggung jawaban pemilik atau penanggungjawab SPBU.

Sugiyono warga Salatiga mengaku, setelah mengisi pertalite di SPBU Gamol, sepeda motor miliknya macet dan harus diservis di bengkel.  Ia meminta ganti rugi.

"Saya kesini mendatangi pom bensin mau minta ganti rugi. Akhirnya,  diganti Pertamax," ungkap Sugiyono.

Lasimin warga Gamol pun mengalami hal serupa. Ia membeli BBM Pertalite beberapa liter.

"Saya beli Pertalite di SPBU Gamol, setelah jalan mati tapi saya paksakan," ujar Lasimin.

Ia mengaku, awalnya tidak  mengira penyebabnya karena Pertalite bercampur solar. Namun, selang sehari sepeda motor miliknya mogok.

Lasimin mengira, mogok biasa lantaran BBM di kendaraannga habis. Ia pun kembali membeli di tempat yang sama.

"Saya membeli lagi di pom bensin Gamol. Setelah isi Pertalite sepeda motor saya kemebul (keluar asap), seperti motor dua tak dan tersendat lalu mati dan tidak mau dihidupkan," jelasnya.

Karena mesin mati, sepeda motor langsung dibawa ke bengkel. Oleh bengkel diberitahu jika BBM sepeda motor tercampur solar. Tak pikir panjang, tangki motor langsung dikuras.

Nasib yang sama di alami Widodo (67) warga Sraten Permai Tuntang,  mesin mobilnya  menjadi ngadat dan tersendat setelah mengisi BBM jenis pertalite di SPBU tersebut.

"Saya Minggu (16/10) sore, beli pertalite sebesar Rp.70 ribu, namun oleh pihak SPBU dikembalikan Rp 2500. Setelah selesai itu, saya pulang. Ditengah perjalanan saya kaget, kok mesin jadi 'ngadat' dan 'brebet', knalpot juga keluar asap putih. Lalu hari ini saya komplainkan ke SPBU, ternyata di SPBU banyak warga yang komplain," gerutunya.

Dari pantauan dilokasi, puluhan warga pelanggan mendatangi  SPBU 43.507.16 untuk melakukan komplain dan minta ganti rugi.

Pengelola SPBU 43.507.16, Joko saat dikonfirmasi diruang kejanya membenarkan adanya komplain dari para konsumen.

Bercampurnya kedua jenis BBM itu pasca hari Jumat (13/10/22) pagi  usai truk tangki bongkar BBM mengisi ditangki penyimpanan. Setelah itu banyak para pembeli yang kompkin ke pihak SPBU.

Sebagai bentuk tanggungjawab, asal  menyertakan bukti pembelian pihaknya langsung mengganti dengan pertalite. Ditambah, mengganti biaya perbaikan atau servis.

Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena yang sudah terlanjur membeli dan kendaraan mengalami kendala baik roda dua maupun roda empat pihaknya akan tanggungjawab penuh.