Dewan Kesenian Kabupaten Purworejo komite tari yang didukung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo menyelenggarakan pertunjukan seni bertajuk “Njarkep Begins Swashima: Growth of Folkart”, Rabu (30/4).
- Jelang Grebeg Besar Demak, Inilah Tradisi Para Keturunan Sunan Kalijaga Dan Warga Demak
- Prosesi Pisowanan Agung, Puncak Rangkaian Hari Jadi Ke-199 Kabupaten Wonosobo
- Lindungi Situs Kuno, Banjarnegara dan Kemenkumham Bahas Raperda Cagar Budaya
Baca Juga
Acara yang dihelat di Amphiteater Alun-Alun Purworejo ini digelar dalam ralam rangka memperingati Hari Tari Sedunia atau World Dance Day dan menghadirkan semangat pelestarian seni kerakyatan khas Purworejo.
“Kami ingin tetap menghadirkan semangat Hari Tari Dunia dengan kemasan lokal khas Purworejo. Maka dipilih tanggal 30 April sebagai momen pelaksanaannya,” ujar Tatas Pradhika Wahyu Catur selaku pimpinan produksi.
Pertunjukan ini melibatkan ratusan penari dari berbagai usia, mulai dari anak-anak muda hingga orang dewasa dan lansia, yang tergabung dalam lima tim penari: Tim Emas, Merah, Kuning, Hitam, dan Putih. Masing-masing tim dipimpin oleh Tatas, Lulud, Dimas, Galih, Kensi, Geri, Hafis, Rangga, Rohmad, dan Andes.
Wibi Supri Andoko, selaku penata tari, menjelaskan bahwa pertunjukan ini merupakan persembahan dari Growth of FolkArt. “Njarkep Begins Swashima adalah ungkapan dan filosofi identitas.
SWA diambil dari bahasa Jawa yaitu ASWA yang berarti kuda, mengidentitaskan pagelaran yang berpijak pada seni kerakyatan atau folkart Jaran Kepang.
Sedangkan SHIMA adalah sejarah awal mula keberadaan bumi Purworejo, yang dahulu merupakan tanah pajak dan kemudian dibebaskan menjadi bumi mardhikan.
SHIMA tercatat dalam Prasasti Arahiwang sebagai cikal bakal berdirinya bumi Purworejo. Hal ini menegaskan bahwa pijakan seni kerakyatan Purworejo berasal dari Jaran Kepang. Seni yang baik adalah seni yang tidak meninggalkan akar budayanya.
“Suatu hal yang indah adalah seni, tetapi seni yang kuat adalah keindahan yang memiliki pijakan yang berarti,” ungkapnya.
Dengan semangat tagar #NjarkepTillDie dan lainnya, “Njarkep Begins Swashima” menjadi panggung ekspresi budaya serta pengingat pentingnya menjaga akar seni tradisi di tengah perkembangan zaman.
- Wabup Minta Generasi Muda Jangan Acuh Tak Acuh pada Pemilu
- Pesta Siaga Kwarcab Purworejo 2025, Ajang Pembinaan Karakter Sejak Dini
- Dilepas Bupati Purworejo, 370 Personil Yonif 412 Bertolak ke Kongo