Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga dr Siti Zuraidah MKes menyatakan, pihaknya menargetkan puskemas di wilayahnya memburu penderita Tuberkulosis (TB) /TBC.
- Dukung Pencegahan Stunting, Kapolres Demak Cek Pelayanan Posyandu
- Pemkot Solo Gandeng Muhammadiyah Gelar Vaksinasi Massal
- DBD Menyerang Grobogan, Warga Minta Fogging
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga dr Siti Zuraidah MKes menyatakan, pihaknya menargetkan puskemas di wilayahnya memburu penderita Tuberkulosis (TB) /TBC.
"Memang betul, tiap Puskesmas di Salatiga kita targetkan mencari penderita TB. Minimal yang mengalami gejala batuk lebih dari dua Minggu harus diperiksa," kata dr Zuraidah ditengah peringatan Hari TB se-Dunia ke-33 tingkat Kota Salatiga, di RSPAW Salatiga, Jum'at (26/3).
Setidaknya, aku dia, tiap Puskesmas di Salatiga harus menemukan suspek TB. Dan tiap tiga bulan sekali DKK Salatiga melakukan evaluasi.
"Dalam pemenuhan target itu, kader juga dilatih dan bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menangani hal ini," paparnya.
Bagi penderita TB/TBC yang ditemukan, akan menjalani perawatan hingga sembuh dengan pengobatan gratis selama enam bulan penuh.
Sedangkan, lanjut dia, bagi penderita tergolong TB Multiple Drug Resistant (MDR) harus melalui pengobatan selama dua tahun lamanya.
DKK Salatiga mencatat, tahun 2020 lalu temuan kasus penderita TB mencapai 230 jiwa.
- Dinkes Semarang Fasilitasi Swab Bagi Peserta Tes PPPK
- Si Bening Dukung Kecamatan Semarang Barat Tekan Angka Stunting
- KAI Daop 6 Selenggarakan Pelayanan Kesehatan Gratis di Klinik Mediska Sragen