Korban Jiwa DBD Grobogan Bertambah, Sudah 13 Orang Meninggal Pada Pekan Ke 17 Tahun 2024

LAPORAN : Rubadi

Minggu, 12 Mei 2024 | 19:20 Updated: Minggu, 12 Mei 2024 | ;19:30

Korban meninggal akibat serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) bertambah satu orang. Terdata hingga pekan yang ke-17 sejak 8 Januari 2024 sudah terdapat 13 (tiga belas) korban jiwa penyakit DBD. Dari data Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) tercatat ada 1.180 kasus sudah tertangani.

Baca Juga

Menurut Kepala Dinas Kesehatan dr. Slamet Widodo, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Djatmiko MAP, dari 1.180 KDRS tersebut terinci penyakit Demam Dengue (DD) sebanyak 668 kasus, Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 422 kasus dan Dengue Shock Syndrome (DSS) sebanyak 19 kasus.

“Update data kasus dan kematian penyakit demam berdarah di Kabupaten Grobogan berdasarkan KDRS ada 1.180 kasus pada pekan 17 atau per 6 Mei 2024 pukul 18.00 WIB. Dari jumlah tersebut terinci untuk DD ada 668 kasus, DBD ada 422 kasus dan DSS ada 19 kasus,” jelas dr Djatmiko, Minggu (12/05).

Total kasus DBD di Kabupaten Grobogan, lanjut Djatmiko, jumlah DBD dan DSS yakni 441 kasus. Sementara, angka kematian akibat penyakit DBD di Kabupaten Grobogan ini, terdata ada 13 kasus.

Sebagai upaya penurunan angka kasus DBD pihaknya akan menjalanjkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) satu pekan sekali.

“Ada waktu luang bisa dipergunakan untuk membersihkan jentik nyamuk yang ada. Kemudian, botol atau wadah minuman plastik yang dibuang dipastikan lebih dulu tidak ada sisa air di dalamnya. Ini penting, supaya tidak menjadi tempat baru perkembangbiakan nyamuk,” jelasnya.

Dirinya juga meminta kepada para orang tua agar segera memeriksakan anak mereka jika terjadi demam selama tiga hari ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Anak-anak juga diusahakan untuk menggunakan lotion anti-nyamuk pada saat mereka melakukan aktivitas, baik di rumah mau pun di sekolah. Sebagai alternatif, gunakan baju lengan panjang," pintanya.