Putri Almarhum Iwan Boedi Selalu Ingat Filosofi Hidup Sang Ayah

Jenazah pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Iwan Boedi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Salamanmloyo, Kamis (22/9).


Jenazah diberangkatkan dari rumah duka RS Elizabeth Semarang menuju TPU diiringi keluarga besar, kerabat dan rekan kerja almarhum.

Putri sulung almarhum Iwan Boedi, Saras mengaku ia bersama ketiga adiknya sudah bisa menerima kepergian ayahnya. Bahkan ia selalu mengingat filosofi hidup yang selamat diajarkan oleh almarhum.

"Kami akan melanjutkan hidup ke depan dan menerapkan apa yang sudah diajarkan ayah kami. Filosofi hidup beliau yang selalu saya ingat adalah percaya pada proses," kata Saras usai menghadiri pemakaman ayahnya.

Sementara istri almarhum Iwan Boedi, Theresia Onee Anggarawati tak kuasa menahan air mata ketika peti jenazah suaminya masuk ke liang lahat. Pemakaman Iwan Boedi dipimpin oleh Romo Florentinus Hartosubono dari Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik.

“Sanak saudara dari Klaten hingga Lampung hadir dalam pemakaman suami saya,” ujar Onee.

Kepala Bapenda Kota Semarang, Indriyasari turut hadir dalam acara pemakaman almarhum pegawainya bersama rekan kerja Iwan Boedi yang lainnya. Iin, sapaan akrabnya, sekali lagi memohonkan maaf sebesar-besarnya atas segala kesalahan yang pernah diperbuat oleh almarhum.

"Saya memohonkan maaf untuk kesalahan yang pernah diperbuat almarhum. Beliau orang baik, kita semua tahu itu," ucap Iin.

Seperti diketahui Iwan Boedi sempat dikabarkan hilang saat akan berangkat ke kantor pda Rabu (24/8) lalu dan ditemukan tewas dalam kondisi terbakar di kawasan Marina pada Kamis (8/9).

Iwan Boedi sendiri merupakan saksi tindak korupsi aset yang seharusnya dipanggil untuk memberikan kesaksian satu hari sebelum dirinya dinyatakan hilang yakni Kamis (25/8). Hingga saat ini kasus meninggalnya Iwan Boedi masih diselidiki oleh pihak kepolisian.