Rektor IAIN Salatiga : Perguruan Tinggi Harus Jadi Pelopor dalam Isu Gender

Perguruan Tinggi (PT) harus bisa menjadi pelopor dalam kesadaran terhadap isu gender.


Penegasan ini diutarakan Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy usai kegiatan webinar Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan, Rabu (25/8).

Sehari sebelumnya, Pusat Studi Gender dan Anak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Salatiga menggelar webinar Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan.

Diungkapkan Prof. Dr. Zakiyuddin, PT pencegahan dan penanganan kekerasan seksual penting untuk dilakukan. Mengingat, kekerasan seksual adalah bentuk kekerasan yang paling banyak terjadi dan kurang dari 20% pelaku kekerasan seksual yang dihukum akibat perbuatannya.

"Kami sangat menyambut baik upaya Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI yang bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan kesadaran gender di lingkungan pendidikan. Untuk itu, diwajibkan untuk menajamkan kesadaran gender khususnya di PT," ungkap Prof. Zakiyuddin.

Dirinya menjelaskan bahwa kontribusi PT terhadap pencegahan dan penanganan kekerasan seksual harus selalu berjalan.

Untuk itu, kampus harus proaktif terhadap isu-isu gender, dan bisa menjadi juru bicara serta bisa mengadvokasi kasus-kasus kekerasan seksual.

"Selain tentunya, pendidikan juga wajib responsif gender. Maksudnya harus memberi kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki untuk mengakses pendidikan," terangnya.

Dalam perkuliahan pun, Rektor berharap kampus harus mengusahakan agar materi sadar gender bisa sampai kepada mahasiswa.