Rencana Ekonomi Komprehensif Diyakini Kembalikan Kestabilan Venuzela

Inflasi yang meroket, membuat ekonomi Venezuela semakin buruk. Kini, nilai US$1 setara lebih dari 6,3 juta Bolivar. Namun pemerintah Venezuela yakin kondisi tersebut dapat diselesaikan.


Hingga sampai saat ini sejumlah warga Venezuela berpindah ke Peru akibat krisis ekonomi yang memburuk di negara tersebut.

Lonjakan masyarakat yang ingin berpindah itu, membuat Peru mengambil kebijakan baru dengan membatasi masyarakat yang masuk melalui persyaratan Visa. Namun pemerintah Venezuela yakin kondisi tersebut akan kembali stabil melalui rencana ekonominya yang dinilai komprehensif.

"Kami memiliki rencana ekonomi yang komprehensif, bukan ukuran terisolasi, atau improvisasi, program ekonomi yang diumumkan menyentuh unsur-unsur kebijakan ekonomi dan tujuannya. Kami berbicara tentang pemerintah yang mengambil langkah-langkah di bidang fiskal, moneter, pertukaran, gaji dan sektoral," ungkap Duta Besar Venezuela untuk Indonesia Gladys Urbaneja Duran melalui keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/8).

Gladys menuturkan, pemerintahannya juga akan menghapus dan mencabut undang-undang tentang nilai tukar ilegal dan keputusan yang terkait dengan pajak penghasilan.

Hal tersebut dinilai merupakan langkah-langkah kebijakan fiskal guna menarik investasi yang lebih besar kepada aparatur negara yang produktif dan peningkatan pasokan barang dan jasa, mempengaruhi jatuhnya harga.

Selain itu juga akan mengatur terkait subsidi bensin yang termasuk dalam kebijakan fiskal dan komersial.

"Bertujuan untuk mensubsidi akses ke barang ini, tanpa mempengaruhi gaji orang Venezuela, menghasilkan lebih tinggi penghasilan untuk perbendaharaan nasional," kata Gladys Urbaneja Duran.

"Kenaikan gaji dan administrasi harga adalah kebijakan pendapatan melalui peningkatan permintaan agregat guna mempertahankan daya beli penduduk," lanjutnya.

Rencana tersebut, kata Gladys, berefek langsung pada dua faktor. Pertama, rekomposisi kerucut moneter guna meningkatkan jumlah uang tunai yang dimiliki masyarakat Venezuela.

Kedua, adanya peningkatan penjualan produk dasar yang berpotensi menghasilkan banyak produk, dan situasi yang diharapkan akan terjadi seperti penerapan upah minimum baru.

"Dalam hal ini penting untuk dicatat bahwa peningkatan daya beli sedang dilakukan melalui permintaan agregat, dan tidak seperti keputusan penurunan harga yang menyebabkan ketidakpercayaan yang meluas," ungkapnya.

"Program Pemulihan, Pertumbuhan dan Kemakmuran Ekonomi adalah pembaruan kebijakan ekonomi pemerintah, oleh karena itu, kita harus terus maju dalam tujuan untuk menghasilkan kepercayaan dan menstabilkan sistem. Kami merekomendasikan untuk menindaklanjuti dan menjamin hasil yang ditetapkan," tandasnya.