Museum Bubakan (Museum Kota Lama) dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah memasuki tahap akhir.
- ‘Usia’ Waduk Gajah Mungkur Tersisa 6 Tahun
- CPPPK Banjarnegara Terima Keputusan Pemerintah Terkait Pelantikan Oktober 2025
- Semarang Utara Diprediksi Tenggelam Lebih Cepat
Baca Juga
Museum Bubakan (Museum Kota Lama) dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah memasuki tahap akhir.
Sedangkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang sendiri melakukan koordinasi dengan kementerian, juga melakukan renovasi pengerukan saluran drainase. Pengerukan drainase, telah dimulai akhir Agustus lalu, dan awal November ini telah masuk tahap ke-3.
"Selama ini sedimentasi disana memang tinggi, kita koordinasi dengan PUPR. Karena ada beberapa ruas yang ditutup, jadi kita ikut sekalian membersihkan saluran. Dari empat tahap, kini sudah masuk ke tahap III," kata Kepala UPT Pompa Banjir Wilayah Tengah II, Yoyok Wiratmoko, Jumat (6/11).
Ia menerangkan, pada tahap ke-3 ini, pengerukan dilakukan di saluran bagian utara, dimana saluran ini terbagi menjadi dua salah satu yang mengarah ke Hotel Aston.
Saluran ini kemudian mengalir ke Polder Tawang, yang kemudian dibuang ke Kali Baru dan Kali Semarang yang mengarah ke laut.
"Akhir November ini sudah klir semua, segmen ketiga ini berjalan mulai Senin kemarin," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU, Sih Rianung menjelaskan selama ini sedimentasi di daerah tersebut terbilang cepat mengalami pendangkalan. Penyebabnya, plat-plat saluran tertutup sehingga cukup sulit untuk proses pembersihan.
"Jika proses pembongkaran telah selesai maka saluran akan kembali lancar dan genangan air di sekitar lokasi bisa teratasi dengan baik," katanya.
Selama ini, menurutnya daerah Bubakan sering mengalami genangan air. Khususnya, saat musim hujan tiba dan butuh waktu hingga hampir setengah hari agar air genangan tersebut surut.
''Ini merupakan bagian dari salah satu prioritas kami, dalam penanganan permasalahan banjir yang sering melanda beberapa titik di Kota Semarang," ungkapnya.
Menurut Rianung, ini tergolong merupakan kegiatan pemeliharaan saluran yang memang rutin dilaksanakan. Kegiatan dimaksudkan untuk menangani permasalahan genangan dan banjir di sepanjang saluran drainase tersebut.
"Proses ini juga mendukung pembangunan Museum Bubakan," pungkasnya.
- Dishub Siagakan Pos Pantau, Banyak Truk Langgar Aturan Operasional Di Silayur
- Kapolresta Surakarta Bagikan 325 Sajadah Melalui Bhabinkamtibmas
- Datangi Kawasan TPA, Polres Demak Bagikan Ratusan Sembako Ke Pemulung