China akan mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk menjadi pusat regional produksi vaksin.
- Penampilan Terbaru Kim Jong Un di Hari Jadi Korut Ke-73 Lebih Baik dan Sehat
- Permintaan Wisata Luar Angkasa Makin Banyak
- Jepang, Negara Pertama Setujui Ronapreve Untuk Pengobatan Covid-19
Baca Juga
China akan mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk menjadi pusat regional produksi vaksin.
Seperti diberitakan Kantor Berita RMOL, demikian diutarakan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Senin (7/6) waktu setempat.
"China dan Indonesia telah memimpin kawasan ini dalam hal kerja sama vaksin Covid-19, dan Tiongkok akan melanjutkan kerja sama tersebut di seluruh proses penelitian dan pengembangan vaksin, produksi dan distribusi," kata Wang, seperti dikutip dari CGTN, Selasa (7/6).
"Ini akan memfasilitasi distribusi vaksin yang adil dan masuk akal di dunia, mendaftarkan penentangan terhadap 'nasionalisme vaksin' dan melindungi hak masyarakat untuk hidup dan kesehatan di negara-negara berkembang," tambahnya.
"Fakta bahwa Retno menjadi menteri luar negeri yang paling banyak berkunjung ke China sejak merebaknya Covid-19 menunjukkan frekuensi dan tingkat komunikasi, rasa saling percaya, dan kerja sama kedua negara," Menlu China itu.
Wang juga mengakui serangkaian hasil bermanfaat yang dicapai oleh pertemuan pertama tentang mekanisme kerja sama dan dialog tingkat tinggi Tiongkok-Indonesia yang diadakan di Kota Guiyang, Tiongkok barat daya.
"China juga dengan tegas mendukung peran sentral yang dimainkan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam kerja sama regional dan mendukung perannya yang lebih besar baik dalam urusan regional maupun internasional," kata Wang.
Sementara Menlu Retno mengatakan Indonesia menghargai dukungan China dalam perjuangannya melawan pandemi, terutama dalam hal kerja sama bilateral yang luas di bidang vaksin.
"Indonesia sangat mementingkan hubungan ASEAN-China dan berharap untuk melakukan kerja sama yang lebih substansial dengan China, mendorong pemulihan ekonomi regional, menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, menghadapi tantangan di era pascapandemi, dan mendapatkan hasil yang lebih saling menguntungkan," ujarnya.
Menlu RI berada di China untuk menghadiri Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN-China dalam rangka Peringatan 30 Tahun Hubungan Dialog di Kota Chongqing, China barat daya.
- Mandi di Pantai Setrojenar Kebumen, Warga Garut Jabar Tewas
- Kazakhstan Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Turki Kirimkan Dua Helikopter
- Rekonstruksi Notre-Dame de Paris Segera Dimulai Usai Dua Tahun Kebakaran