RS Wongsonegoro Tutup Enam Ruang Isolasi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro menutup enam ruangan isolasi.


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro menutup enam ruangan isolasi.

Hal ini dipicu angka Covid-19 di Semarang mengalami penurunan dan okupansi yang cenderung rendah.

Direktur RSUD Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan, saat ini pihaknya hanya merawat pasien 34 orang.

Enam pasien di ICU dan sisanya di ruang isolasi.

"Kita tutup enam ruang isolasi dan kembali digunakan untuk pasien umum," katanya Rabu (24/3).

Enam ruangan isolasi yang ditutup adalah Parikesit, Yudhistira, Krisna, Arimbi, Arjuna 1, dan Arjuna 2. Saat ini pihaknya hanya menyediakan 97 tempat tidur dari awalnya 257 tempat tidur.

"Kita juga lakukan sentralisasi dalam satu gedung yakni Nakula," tambahnya.

Nakula I, lanjut dia, digunakan sebagai ruang ICU pasien Covid-19. Nakula II sebagai ruang pasien suspect, sementara Nakula III dan IV dijadikan tempat isolasi bagi pasien. Dijadikannya satu tempat, juga untuk mencegah penularan kepada pasien lain.

"Jadi transportasinya lebih mudah, dari Nakula ada jalan lingkar. Masyarakat pun tidak perlu khawatir tertular," jelasnya.

Penurunan angka ini, menurutnya karena prokes yang diterapkan masyarakat semakin baik.Selama pandemi Covid-19 RSUD Wongsonegoro telah merawat 4.166 pasien.

Tingkat kesembuhan pasien sendiri sebesar 86 persen dari total pasien. Sedangkan yang meninggal 14 persen.

"Untuk pasien yang meninggal biasanya yang sudah parah," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perawatan RSUP Dr Kariadi, Eko Sadono menambahkan, ada empat ruangan untuk pasien Covid-19 dimana satu ruangan memiliki 20 tempat tidur.

"Keterisian tempat isolasi Covid-19 rata-rata 60-70 persen dalam satu ruangan," tambahnya.